Petugas memindahkan jenazah korban kapal pancung yang tenggelam di Johor, Malaysia (4/8). Sampai saat ini 37 korban yang sebagian besar WNI belum ditemukan. REUTERS/Malaysian Maritime Enforcement Agency
TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Sedikitnya tiga orang tewas setelah sebuah kapal yang mengangkut warga negara Indonesia tenggelam di lepas pantai selatan Malaysia akibat kelebihan muatan pada Kamis pagi, 24 Juli 2014, waktu setempat.
Kepala Daerah Badan Penegakan Maritim Malaysia Iskandar Ishak menuturkan perahu ini terbalik di wilayah perairan Johor, Malaysia. Kapal mengangkut 21 buruh migran ilegal yang diduga tengah melakukan perjalanan pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri.
Menurut laporan Channel News Asia, tiga mayat berhasil ditemukan dan sepuluh lainnya berhasil diselamatkan. Sedangkan delapan orang dinyatakan hilang.
“Operasi pencarian laut dan udara sedang berlangsung di Selat Malaka dengan kondisi laut yang sedikit berombak," kata Iskandar. Kapal yang menuju Riau ini, ujar dia, memiliki kapasitas hanya delapan orang.
Pada pertengahan Juni lalu, dua kapal juga tenggelam di perairan Malaysia. Kapal yang membawa sekitar 80 tenaga kerja Indonesia tersungkur ke dalam laut di lepas Pantai Tanjung Piai setelah bertabrakan dengan kapal patroli yang mengejar pekerja ilegal. (Baca: Kapal Pengangkut TKI Tenggelam di Laut Malaysia)
Beberapa hari setelahnya, kapal pengangkut 27 TKI juga terbalik dan tenggelam di perairan Sepang, Selangor. Puluhan orang tewas dalam dua kecelakaan ini.