Lini Masa ISIS di Irak  

Reporter

Rabu, 2 Juli 2014 08:16 WIB

Para militan pejuang Islam berparade dengan kendaraan militer di sepanjang jalan provinsi Raqqa utara (30/6). Pejuang Islam militan mengadakan parade di utara provinsi Raqqa Suriah untuk merayakan deklarasi "khalifah" Islam. Negara Islam merupakan cabang Al-Qaeda sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Bagdad - Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), atau yang juga dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), telah lama ingin membentuk pemerintahan Islam di kawasan tersebut. Dengan ribuan pejuang dan seorang komandan yang memiliki gaya kepemimpinan Al-Qaeda, ISIS berkembang menjadi ancaman terbesar di wilayah ini.

Sejak terbentuk pada 2003 lalu, kekuatan militan yang berniat membentuk Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah ini semakin besar. Berikut rekam jejak ISIS, seperti dikutip dari Al Jazeera.

2003
Tahun yang menjadi cikal bakal terbentuknya ISIS ini dimulai ketika jatuhnya Presiden Saddam Hussein. Gerakan ISIS berawal dari gerakan Tauhid dan Jihad, sebuah kelompok Sunni bentukan pemerintah Irak setelah jatuhnya Saddam Hussein. Kelompok ini juga gencar menentang invasi pimpinan Amerika Serikat.

2004
Pemimpin Tauhid, Abu Musab al Zarqawi dari Yordania, kemudian menyatakan untuk setia kepada Al-Qaeda--yang diduga mendukung Saddam Hussein meski kemudian mengganti nama kelompok menjadi ISIS. Dari sinilah ISIS mulai melancarkan serangan bom kepada pemerintah Irak dan AS. Metode serangan ini kemudian banyak ditentang oleh orang Irak yang sebelumnya mendukung mereka sebab mereka dianggap telah melenceng dari perjuangan nasional dan malah memicu perang sektarian.

2006
Pemimpin ISIS, Zarqawi, yang dikenal piawai menembakkan senapan mesin dari pinggul, tewas di tahun ini, membuat Irak dan AS kegirangan. Namun, sosok baru kemudian muncul menggantikannya. Abu Omar al-Baghdadi kemudian memimpin ISIS dengan upaya nyata untuk “menasionalisasi” gerakannya. Meski demikian, banyak yang mengatakan bahwa Baghdadi tetaplah orang asing yang tak pantas memimpin ISIS.

2010
ISIS terus menyerang sektarian dan AS di bawah pimpinan Baghdadi sampai ia akhirnya dibunuh oleh pasukan AS dan Irak pada tahun 2010. Kepemimpinannya digantikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi yang memiliki nama asli Ibrahim Awwad Ibrahim al-Badri. Dari sinilah, serangan ISIS naik ke level internasional.

2012
Abu Bakr al-Baghdadi dikenal sebagai komandan medan perang yang memiliki analisis dan taktik yang hebat. ISIS semakin hebat di bawah pimpinannya. Hingga tahun 2012, Baghdadi mengalihkan perhatian untuk memperluas operasi ke Suriah. Di tahun ini pula, Baghdadi menyatakan penggabungan ISIS dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun, permintaan ISIS tersebut ditolak. Al Nusra menganggap ISIS telah melenceng dari Al-Qaeda. Pemimpin Al Nusra, Ayman al-Zawahiri, mendesak ISIS untuk hanya berfokus pada Irak dan meninggalkan Suriah. Sejak saat itu, tepatnya tanggal 17 April 2012, ISIS menyatakan tidak lagi menjadi bagian Al-Qaeda. Hubungan keduanya pun memburuk hingga seringkali terlibat konflik bersenjata. (Baca: Misi Berbelok, ISIS Tak Akur dengan Al-Qaeda)

2014
Pada Januari 2014, ISIS kembali mengalihkan perhatian ke Irak. Serangan ISIS semakin matang dan terorganisir. Sejak saat itu pula, sejumlah kota seperti Falujjah, Anbar, Ramadi, dan Mosul jatuh di bawah kendali kelompok ini. Dari keberhasilan ini, ISIS akhirnya mendeklarasikan berdirinya Negara Islam pada Ahad, 29 Juni 2014 kemarin. Dalam sebuah rekaman suara, kelompok ini juga menyatakan bahwa pemimpin mereka, Baghdadi, akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.

ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA

Terpopuler
Punya Ladang Minyak, Aset ISIS US$ 2 Miliar
Pejihad ISIS Berasal dari Berbagai Negara
Misi Berbelok, ISIS Tak Akur dengan Al-Qaeda
























Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya