ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 23 Juni 2014 19:06 WIB

Sejumlah pria mengantri saat mendaftarkan diri untuk bergabung bersama pasukan militer Irak untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di Baghdad, Irak, 20 Juni 2014. (AP Photo/Karim Kadim)

TEMPO.CO, Beirut - Kelompok Islam militan di Suriah tak hanya merekrut orang dewasa untuk melakukan gerakan pemberontakan. Menurut laporan pegiat hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW), kelompok militan Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) merekrut anak-anak berusia 15 tahun dan mengirim mereka ke medan pertempuran dengan menjanjikan pendidikan gratis.

ISIL yang telah merebut secara masif wilayah-wilayah di perbatasan Irak diketahui mempersenjatai anak-anak tersebut dan melatih mereka di Suriah. Bahkan anak-anak berusia belasan tahun itu dipersiapkan untuk menjadi pengebom bunuh diri. (Baca: ISIL Rebut Kota-kota di Irak, 21 Orang Tewas)

Selain itu, HRW menemukan bukti bahwa anak-anak itu juga dimobilisasi oleh kelompok yang lebih moderat, seperti Free Syrian Army dan kelompok Al-Qaeda yang berafiliasi dengan Front al-Nusra.

"Kengerian konflik bersenjata di Suriah diperburuk dengan melibatkan anak-anak di garis terdepan pertempuran," kata Priyanka Motaparthy, penulis laporan yang mendokumentasikan 25 anak-anak, seperti dilansir Reuters, Senin, 23 Juni 2014.

Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pemantau berbasis di London, mengatakan bahwa para kerabat siswa yang diculik di Suriah khawatir ISIL akan menggunakan anak-anak untuk aksi bom mobil atau serangan bunuh diri. (Baca juga: Warga Malaysia Pelaku Bom Bunuh Diri di Irak)

Konflik di Suriah awalnya dimulai dengan aksi demonstrasi damai untuk menuntut perubahan politik pada 2011. Namun konflik berubah menjadi perang saudara ketika kelompok setia Presiden Bashar al-Assad mulai melawan kelompok oposisi dengan kekerasan.

Perseteruan gerilyawan oposisi ini kemudian menjadi konflik yang semakin rumit. Hingga menimbulkan ketegangan sektarian di wilayah Timur Tengah dan merembet ke negara-negara tetangga. (Baca: Demo ISIL, Irak Blokir Facebook dan YouTube)

HRW belum dapat menghitung jumlah anak-anak yang bergabung dalam perang Suriah. Namun The Violations Documenting Center, kelompok pemantau Suriah, telah mendokumentasikan 194 angka kematian anak-anak lelaki "non-sipil" di negara itu sejak September 2011.

Pengakuan seorang anak berusia 16 tahun bernama Majed sungguh mengejutkan. Dia mengatakan anak-anak yang direkrut telah dilatih sebagai penembak jitu, menjadi garda terdepan pertempuran, dan kadang mengalami luka di medan perang.

Majed mengaku dirinya dan anak-anak lain direkrut oleh kelompok Front al-Nusra di selatan Kota Deraa, dekat perbatasan Yordania. Kelompok al-Nusra menyediakan sekolah gratis di sebuah masjid lokal yang juga dijadikan tempat pelatihan militer. Para pemimpin kelompok meminta anak-anak tersebut menjadi pelaku serangan bunuh diri.

"Terkadang para pemimpin mengatakan 'Allah telah memilihmu', dan kadang-kadang pejuang mau ikut secara sukarela," kata Majed seperti tertulis dalam laporan HRW.

REUTERS | ROSALINA




Berita lain:
Pejabat Australia Temukan Lokasi Baru MH370
Buku Baru Ungkap 'Perang Dingin' Obama-Clinton
Pernah Kalah Debat, Obama Terpilih Jadi Presiden
Malaysia Tolak Banding Penggunaan Kata 'Allah'

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya