Indonesia Belum Berencana Evakuasi KBRI Bagdad  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 16 Juni 2014 21:20 WIB

Warga sipil dan pasukan keamanan berada di lokasi terjadinya aksi bom bunuh diri menggunakan sebuah truk di Tuz Khormato, Baghdad, Irak, 9 Juni, 2014. (AP Photo/Emad Matti)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia belum berencana mengevakuasi staf dan diplomat dari Kedutaan Besar di Irak, seperti yang dilakukan beberapa negara Barat terkait dengan menurunnya situasi keamanan di Negeri Seribu Satu Malam itu.

“Saat ini belum evakuasi, namun rencana situasi darurat sudah disiapkan dan Kementerian Luar Negeri dengan KBRI terus memantau situasi dan perkembangan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, kepada Tempo, Senin, 16 Juni 2014.

Total staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bagdad, Irak, ada 13 orang. Terdiri atas enam diplomat termasuk Duta Besar Safzen Nurdin dan tujuh orang staf lokal. Di situs KBRI, Baghdad.kemlu.go.id, tampak kedutaan sedang mengunggah foto berjudul HUT RI, tertanggal 16 Juni 2014, hari ini.

Hari ini Kedutaan Australia dan Amerika Serikat mengevakuasi staf dari Irak. “Karena menurunnya situasi keamanan, sejumlah pejabat Australia dipindahkan dari Bagdad,” kata Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. “Kedutaan Australia tetap buka dengan jumlah staf dikurangi,” kata kedutaan tanpa menyebut angka. (Baca: Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak)

Pemerintah Australia juga memerintahkan warga negaranya di Irak untuk segera meninggalkan negeri itu di saat penerbangan komersial masih beroperasi. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan staf utama masih dipertahankan di Bagdad. Sebelumnya, Amerika Serikat menambah seratus marinir dan mengurangi staf di Kedutaan Besarnya di Bagdad. (Baca: AS Ungsikan Staf Kedutaannya di Irak)

Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui Twitter mengklaim telah membunuh 1.700 prajurit pemerintah Irak. Milisi itu juga mengunggah foto-foto pembantaian sadis itu untuk mendukung klaim mereka. (Baca: Warga Malaysia Pelaku Bom Bunuh Diri di Irak)

Krisis di Irak mendorong Amerika Serikat mengirim kapal induk ke Teluk Persia. Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, memerintahkan kapal USS George H.W. Bush dari Laut Arab bagian utara, sementara Presiden Barack Obama mempertimbangkan opsi militer untuk Irak. (Baca: Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak)

CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014

Berita terpopuler lainnya:

Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan
Ini Penyebab Laut Terlihat Biru

Berita terkait

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.

Baca Selengkapnya

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.

Baca Selengkapnya

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

28 Mei 2019

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

Satuan Kerja Perhubungan KBRI Kuala Lumpur memprediksi 500 WNI mudik via Pelabuhan Muar, Negeri Johor, Malaysia, tiap hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

7 Mei 2019

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Warga Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia menyambut bulan suci Ramadan dengan salat tarawih di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, 5 Mei 2019.

Baca Selengkapnya

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

15 April 2019

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

Sebanyak 150 WNI di Ethiopia memberikan suaranya pada pemilu 2019, termasuk Savitri Ari Ernaningtya, WNI terlama tinggal di Ethiopia.

Baca Selengkapnya