AS Ungsikan Staf Kedutaannya di Irak  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 16 Juni 2014 06:52 WIB

Relawan mendaftarkan namanya pada Angkatan Darat Irak untuk melawan militan Sunni, di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. REUTERS/Ahmed Saad

TEMPO.CO, Bagdad - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad berencana untuk sementara mengevakuasi sejumlah besar personelnya guna mengantisipasi meningkatnya serangan militan. Staf yang dievakuasi--mereka menyebutnya direlokasi-- akan diterbangkan ke Amman, Yordania, di mana mereka akan melanjutkan pekerjaan kedutaan di sana, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri AS. Lainnya akan bergeser dari Bagdad ke konsulat di Erbil, di wilayah Kurdi di utara, dan di Basra, di selatan, yang tidak di bawah ancaman kelompok militan.

Kantor kedutaan yang terletak di tepi Sungai Tigris berada di dalam Zona Hijau yang dijaga ketat, di mana gedung-gedung pemerintah Irak juga berlokasi. Kedutaan ini memiliki jumlah staf terbanyak dari Kedutaan AS di seluruh dunia.

Meskipun mengevakuasi staf, jumlahnya sekitar 5.500 orang, mereka menjamin layanan kedutaan tetap akan dibuka. Juru bicara Kementerian, Jen Psaki, memastikan akan ada anggota staf yang akan tinggal di Bagdad.

Sebelumnya, warga AS di Irak, khususnya kontraktor yang melatih militer Irak pada sistem senjata yang dibeli dari AS, telah dievakuasi dari negara tersebut. "Personel keamanan akan ditambahkan di Kedutaan AS di Bagdad," kata pernyataan itu.

Pekan lalu, dengan gerakan yang cepat, militan menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan kemudian pindah ke selatan dan menguasai kota-kota lainnya. Mereka bersumpah untuk secepatnya menguasai Bagdad. Namun, selama akhir pekan lalu, kemajuan militan tampaknya melambat. Di Bagdad relawan berbondong-bondong untuk bergabung dengan milisi yang dibentuk untuk mempertahankan ibu kota.

Dalam menanggapi krisis, Presiden Obama mengatakan dia sedang menimbang berbagai tindakan untuk membantu pemerintah Irak, termasuk serangan udara atau bantuan militer lainnya. Awal tahun ini, ketika gerilyawan menguasai Falluja dan Anbar di wilayah barat, pemerintah AS mengirim senjata, amunisi, dan rudal Hellfire untuk membantu Irak.

Pasukan AS meninggalkan Irak pada akhir tahun 2011, tetapi secara signifikan meningkatkan kehadiran diplomatiknya di negara itu. Selain itu, mereka mendirikan beberapa pos-pos pertahanan untuk melindungi warga dan kepentingan AS, antara lain di Basra dan Erbil. Semula Kedutaan AS memiliki 16 ribu staf. Namun karena keberatan pemerintah Irak, mereka menguranginya hingga tinggal ribuan saja.

AP | INDAH P


Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya