Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 15 Juni 2014 16:32 WIB

Bradley Manning. ( AP Photo/Jose Luis Magana)

TEMPO.CO, New York -- Tentara Amerika Serikat yang ditahan karena membocorkan ribuan dokumen rahasia ke Wikileaks memperingatkan warga Amerika untuk tidak mau lagi dibohongi pemerintahnya soal Irak.

Chelsea Manning divonis 35 tahun penjara atas tuduhan mata-mata dan pelanggaran lain karena memberikan 700 ribu dokumen rahasia, termasuk kabel diplomatik dan file intelijen militer ke situs Wikileaks.

“Saya paham tindakan saya melanggar hukum. Akan tetapi, keprihatinan yang memotivasi saya untuk melakukannya belum selesai,” kata tentara yang sebelumnya dikenal sebagai Bradley Manning, dalam tulisan opininya yang dipublikasikan di New York Times.

“Saat di Irak meletus perang sipil, dan Amerika lagi-lagi mempertimbangkan intervensi, urusan yang belum selesai memberikan urgensi baru kepada pertanyaan, bagaimana militer Amerika Serikat mengendalikan liputan media dalam keterlibatan panjang di sana dan Afganistan,” tulisnya.

Pekan ini Presiden Barack Obama mengatakan dia sedang mempertimbangkan segala opsi untuk menghentikan serangan militan hingga mendekat 80 kilometer ke arah Baghdad, tapi menepis kemungkinan kembalinya pasukan Amerika Serikat ke Irak.

Obama juga mendapat serangan kritik dari Partai Republik akibat kegagalan pasukan keamanan Irak, yang dilatih dan dipersenjatai Washington dengan menghabiskan miliaran dolar sebelum menarik pasukan mulai 2011.

Di lain pihak, militer AS optimistis pada pemilu Irak 2010 memperlihatkan bahwa pemilu mendorong stabilitas dan demokrasi ke negara itu, "Bagi kami yang ditempatkan di sana sangat menyadari realitas lebih rumit," tulis Manning.

"Laporan militer dan diplomatik datang di meja saya, memaparkan secara rinci penumpasan brutal terhadap para pembangkang politik oleh Kementerian Dalam Negeri dan polisi federal Irak, atas nama Perdana Menteri Nuri Al-Maliki. Para tahanan sering disiksa atau bahkan dibunuh," dia menambahkan.

Manning, seorang mantan analis intelijen Angkatan Darat AS, mengatakan dia terkejut dengan keterlibatan militernya dalam korupsi pemilu itu. Namun, dia mengaku heran karena hal itu tidak terendus media Amerika.

Menurut Manning, pembatasan kebebasan pers dan kerahasiaan pemerintah yang berlebihan menyebabkan warga Amerika tidak dapat memahami apa yang terjadi dalam perang-perang yang mereka danai.

Manning ditahan di penjara Fort Leavenworth, Kansas, dan minta namanya diganti dari Bradley ke Chelsea, setelah pengadilan militer mengungkapkan gejolak emosi atas identitas seksualnya. Jenderal Amerika Serikat menolak mengampuni Manning, April lalu.



NEWSMAX | NATALIA SANTI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

33 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.

Baca Selengkapnya

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.

Baca Selengkapnya

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.

Baca Selengkapnya