Sejumlah demonstran memprotes Piala Dunia 2014 dengan membakar ban di Sao Paulo (16/5). Para pengunjuk rasa di Brasil memblokir jalan-jalan utama menuju kota Sao Paulo sebagai bagian dari protes nasional menentang pembelanjaan dana oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Piala Dunia. REUTERS/Paulo Whitaker
TEMPO.CO, Sao Paulo - Polisi Brasil dan operator kereta bawah tanah mengalami bentrok saat melakukan aksi demo jelang Piala Dunia 2014 di Kota Sao Paulo, Brasil. Para pekerja mengancam akan melakukan aksi demo dan mogok hingga akhir pekan ini. (Baca: Aksi Mogok Kerja di Brasil Lumpuhkan Transportasi)
Dikutip Mashable, Senin, 9 Juni 2014, pemerintah mulai mengkhawatirkan aksi pemogokan ini. Masalahnya, kereta bawah tanah adalah sarana transportasi utama bagi wisatawan dan warga Brasil untuk menyaksikan Piala Dunia.
Sekretaris Transportasi Sao Paulo, Jurandir Fernandes, mengatakan 60 pekerja yang terlibat dalam aksi bentrok telah dipecat. Namun, saat dihubungi media, juru bicara perusahaan kereta bawah tanah menolak untuk memberikanm konfirmasi. (Baca: Jelang Piala Dunia, Polisi Brasil Minta Naik Gaji)
Di sisi lain, kepala perserikatan pekerja telah bertemu dengan pemerintah untuk melakukan negosiasi dalam upaya mengakhiri aksi mogok kerja. Namun, kabarnya, belum ada kesepakatan yang utuh dan para pendemo malah dibubarkan secara paksa.
"Inilah cara mereka bernegosiasi, dengan gas air mata dan penindasan," kata Alexandre Roland.
Sementara itu, pejabat menjelaskan, aksi protes sebenarnya sudah berkurang bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Namun transportasi masih lumpuh dan jalan raya utama di kota-kota Brasil masih diblokir.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.