Dua Nelayan Indonesia Divonis di Australia  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 5 Juni 2014 16:38 WIB

Puluhan imigran asal Timur Tengah yang selamat dari tenggelamnya kapal kayu yang mengangkut 200 imigran menuju Australia dirawat di Balai Pertemuan Nelayan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Minggu (18/12). TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Perth – Australia memvonis penjara 6 dan 9 tahun penjara terhadap dua nelayan Indonesia, awak kapal pencari suaka yang tenggelam dan menewaskan lebih dari seratus orang.

Kapal yang diawaki Boy Djara, 26 tahun, dan Justhen, 44 tahun, yang membawa lebih dari 200 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan, tenggelam 100 mil laut Pulau Christmas, Juni 2012.

Keduanya menyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Distrik Perth atas enam tuduhan membantu warga ilegal masuk ke Australia, kemarin.

Djara dinyatakan bersalah atas segala tuduhan oleh juri pengadilan Perth, lima di antaranya termasuk membawa orang ke Australia meskipun berisiko kematian.

Hakim Patrick O’Neal mengatakan kapal perahu sepanjang 22 meter dijejali banyak penumpang hingga jauh melampaui kapasitas. Peralatan keselamatan hanyalah jaket pengaman yang jumlahnya tidak cukup dan layak, untuk berlayar di samudra terbuka.

Kepada Hakim, Djara menyatakan dia bukan kapten kapal, dan hanya sedikit lebih tinggi wewenangnya dari Justhen. Dia juga mengaku tidak tahu tujuan perjalanan kapal. Mereka juga tidak tahu kapal akan digunakan mengangkut manusia, karena hanya diberitahu akan mengangkut kambing. Namun pengakuan itu ditolak hakim. “Menurut saya itu konyol,” kata O’Neal.


Dalam sidang terungkap saat kapal tenggelam, Djara berusaha menyelamatkan beberapa penumpang dengan menaruh mereka di lambung perahu. Namun hakim mengatakan keduanya tidak bertanggung jawab.

“Tidak ada penyesalan,” kata O’Neal. Dia memvonis Djara sembilan tahun penjara dengan masa percobaan enam tahun. Dikurangi masa tahanan yang telah dijalani, Djara akan dibebaskan paling cepat Juni 2018. Sementara Justhen divonis enam tahun penjara dengan percobaan empat tahun. Paling cepat dia akan dibebaskan pada 2016. Keduanya akan dideportasi setelah menyelesaikan masa hukuman.


ABC | NATALIA SANTI

Berita Terpopuler
:
Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
Lagi, Anggota Dewan Dibui Karena Kasus Korupsi
KPK Sita Satu Unit Apartemen Senopati

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya