Sisi, Tokoh Sentral Mesir Setelah Penggulingan Mursi

Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 13:01 WIB

Pendukung mantan kepala militer Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, berkonvoi saat merayakan kemenangan Al-sisi pada pemilihan Presiden di Tahrir Square, Kairo (29/5). AP/Amr Nabil

TEMPO.CO, Kairo – Abdul Fattah el-Sisi secara resmi telah diumumkan memenangi pemilihan presiden Mesir dengan suara telak, yakni 96,91 persen suara sah. Karier politik pria yang lahir pada 19 November 1954 ini menanjak setelah menggulingkan presiden pertama Mesir yang dipilih secara langsung oleh rakyat, Muhammad Mursi, pada Juli 2013 lalu. (Baca: Jenderal Sisi Resmi Menangi Pipres Mesir)

Para pendukungnya melihat ia sebagai pahlawan nasional yang menyelamatkan negara dari kekerasan di bawah pemerintah Mursi dan Ikhwanul Muslimin. Namun, lawan-lawannya justru menilai ia sebagai orang yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi pasca-penggulingan tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, dalam membangun kekacauan politik pasca-penggulingan Mursi, Sisi telah menjadi dalang atas tewasnya ratusan pengunjuk rasa dan penangkapan ribuan aktivis politik, termasuk pemimpin Ikhwanul Muslimin.

Ratusan pendukung Ikhawanul Muslimin diyakini tewas pada Agustus 2013 ketika pasukan menyerbu dua kamp protes di Kairo yang dididirikan oleh pendukung Mursi yang menuntut agar Mursi dikembalikan ke jabatannya.

Korban semakin banyak berjatuhan sejak militer melancarkan kampanye besar terhadap tersangka militan Islam di Sinai utara pada September 2013.

Angka kematian memang tidak diketahui pasti. Namun, Ikhwanul Muslimin mengatakan, hingga Agustus 2013 setidaknya 2200 pendukungnya telah tewas akibat tindakan keras militer yang dipimpin Sisi. (Baca: 683 Pendukung Ikhwanul Muslimin Dihukum Mati)

Tak sampai di situ, menurut laporan BBC, Sisi menjadi sorotan ketika ia membela tes keperawanan yang dilakukan pada 17 wanita yang ditahan dan dipukuli oleh tentara pada protes anti-Mubarak di Tahrir Square pada Maret 2011.

Sisi berdalih tes ini dilakukan untuk melindungi perempuan dari pemerkosaan dan melindungi prajurit dan tugasnya dari tuduhan perkosaan.

Meski dianggap banyak menulis catatan hitam, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini akan menjadi pemimpin Mesir. Selain berjanji untuk memulihkan stabilitas dan mencapai kebebasan dan keadilan sosial bagi Mesir, Sisi juga bertekad untuk memberangus Ikhawnul Muslimin. (Baca: Jadi Presiden, Sisi Janji Berangus Ikhwanul)

ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA | BBC

Terpopuler
Bahas Penyadapan, SBY Bertemu Abbott di Batam Besok
Pengadilan Mesir Hukum Mati Polisi
Pemerintah Yaman dan Pemberontak Gencatan Senjata
















Advertising
Advertising

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya