Pendukung mantan kepala militer Mesir Abdel Fattah al-Sisi, mengacungkan dua jarinya saat merayakan kemenangannya di Tahrir square, Kairo (28/5). Al-Sisi menang telak dengan perolehan suara 93 persen, dibandingkan lawannya hanya 3 persen. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Kairo – Jenderal Abdel Fattah el-Sisi resmi memenangkan pemilihan presiden Mesir yang digelar pada pekan lalu. Kemenangan mutlak Sisi disambut baik oleh sejumlah negara, termasuk Arab Saudi. (Baca: Jenderal Sisi Resmi Menangi Pilpres Mesir)
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 3 Juni 2014, Raja Abdullah dari Arab Saudi yang merupakan sekutu terdekat Mesir memuji hari kemenangan Sisi sebagai hari bersejarah bagi Mesir. Ia juga menyerukan para pendukung Sisi untuk terus membantunya memulihkan kestabilan di Mesir. “Untuk saudara dan teman-teman Mesir, saya mengundang Anda semua untuk membantu mengatasi ekonomi Mesir,” kata Abdullah.
Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab dan Kuwait, seperti diberitakan BBC, telah berjanji akan mendukung pemerintah sementara yang didukung militer. Mereka siap menggelontorkan dana sebesar US$ 12 miliar untuk membantu keuangan Mesir pasca-penggulingan Presiden Muhammad Mursi.
Ucapan selamat juga datang dari Sekretaris Luar Negeri Inggris William Hague. Ia menyatakan telah melihat kerja sama di masa depan dengan pemerintahan baru Mesir. Namun demikian, Hague juga mendesak Sisi untuk “membuka ruang politik”, khususnya yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi dan berserikat. (Baca: Jadi Presiden Mesir, Sisi Janji Berangus Ikhwanul)