Junta Militer Thailand Bubarkan Parlemen

Reporter

Minggu, 25 Mei 2014 10:35 WIB

Sejumlah tentara Thailand berdiri di bawah baliho Raja Bhumibol Adulyadej, saat berjaga di luar markas Kepolisian Kerajaan Thailand, di Bangkok, Selasa (20/5). REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Bangkok - Setelah membungkam kemerdekaan pers, giliran lembaga legislatif Thailand, senat, dan parlemen, dibubarkan oleh junta militer. Pemerintahan sepenuhnya kini berada dibawah kendali Dewan Perdamaian Nasional dan Ketertiban (NCPO) yang dipimpin oleh kepala angkatan bersenjata Thailand.

Pemimpin kudeta militer, Jenderal Prayuth Chan-ocha, mengumumkan bahwa dia telah mengambil alih kekuasaan lembaga legislatif terhitung mulai Sabtu, 24 Mei 2014. Segala hal yang berkaitan dengan bidang legislatif harus mendapat persetujuan dari Prayuth.

Selain membubarkan lembaga legislatif, junta militer Thailand juga melengserkan kepala polisi dan menonaktifikan kantor perdana menteri. (Baca: Militer Thailand Tahan 22 Perancang Aksi Teror)

Kepala Badan Investigasi Khusus, Tarit Pengdith, juga diberhentikan dari jabatannya. Begitu juga Sekretaris Kementerian Pertahanan, Nipat Thonglek. keduanya diberhentikan dari jabatannya karena dianggap loyalis pada pemerintahan sebelumnya dan juga kepada Thaksin Shinawatra. Junta militer kemudian menempatkan orang-orang pilihannya di posisi tersebut.

Junta militer Thailand juga diberitakan mengancam akan memenjarakan atau menuntut denda kepada para akademisi dan komentator yang menolak dipanggil untuk dimintai keterangan. Sejak militer melakukan kudeta pada Kamis, 22 Mei 2014, sudah 100 dari 155 orang yang ditahan untuk menjalani pemeriksaan. Sebagian besar mereka adalah politisi. (Baca: Yingluck Lengser, Ini Saran Thaksin untuk Adiknya)

Kudeta militer di Thailand terjadi setelah konflik politik yang berlangsung sekitar tujuh bulan antara para pendukung Perdana Menteri Yingluck Shinawatra (kelompok Kaus Merah) dan kelompok penentangnya yang dipimpin oleh Suthep Thaugsuba. Setelah kudeta, militer memberlakukan undang-undang darurat sipil dan menahan Yingluck dan Suthep bersama puluhan politisi dari kedua kubu yang berseteru.

BANGKOK POST | MARIA RITA HASUGIAN

Terpopuler:
Jatuh dari Lantai Dua, Bocah Ini Berhasil Ditangkap
Gara-gara Kucing, Wanita Hamil Sakit Jantung
Bus di El Salvador Diserang, 6 Orang Tewas

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya