Dubes RI untuk Australia Kembali Pekan Depan  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 23 Mei 2014 20:05 WIB

Sarapan sehat Duta Besar RI untuk Australia, Najib Riphat Kesoema, di Jakarta (21/11). TEMPO/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta – Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema akan kembali menjalankan tugas di Canberra pekan depan. Menurut mantan Duta Besar Indonesia di Brussel itu, aktivitasnya sebagai duta besar kembali normal lantaran kedua negara telah menunjukkan upaya dan niat yang baik untuk memulihkan hubungan.

Enam bulan lalu, Nadjib dipanggil pulang sebagai pemerintah atas skandal penyadapan yang dilakukan Australia terhadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ibu negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri pada 2009. (Baca: Dubes RI di Australia Pulang Bawa Koper Besar)

Sepekan berikutnya, tepatnya pada 26 November 2013, Presiden menyampaikan enam poin syarat kepada pemerintah Australia agar hubungan kedua negara kembali membaik.


Berikut percakapan Tempo dengan duta besar kelahiran Medan, 23 Maret 1953 di sela-sela sarapan pagi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 23 Mei 2014.

Kapan Bapak akan kembali ke Canberra?

Saya akan mulai beraktivitas minggu depan.


Apakah itu berarti ada perbaikan hubungan antara Indonesia dan Australia?
Sebetulnya perbaikan hubungan itu adalah upaya dari kedua belah pihak. Saya rasa, presiden dan menteri luar negeri juga sudah melihat ada upaya dari kedua belah pihak, termasuk dari pihak Australia untuk memperbaiki hubungan. (Baca: Australia Janji Tak Sakiti Indonesia Lagi)

Kita segera akan membahas lebih mendalam, draf-draf perjanjian yang akan kita buat. Saya rasa ini juga merupakan salah satu langkah yang penting bagi saya untuk berada di sana. Saya bisa memperhatikan dan ikut serta dalam memberikan masukan-masukan bagi negara kita.

Jadi syarat kode etik yang disampaikan enam poin dari Bapak Presiden sudah selesai?

Saya tidak bilang sudah selesai, tapi bahwa itu sedang kita kerjakan dengan betul-betul seksama. (Baca: 6 Respons SBY terhadap Surat Balasan Abbott)

Sesampainya di Canberra apa yang pertama kali Bapak akan kerjakan?

Saya tentu akan bertemu teman-teman dari KBRI, ngobrol, rapat, dan kemudian menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Pejabat Australia yang akan ditemui?

Minggu depan saya akan menemui pejabat yang paling berwenang di Departemen Foreign Affairs. Kemudian juga kemungkinan bertemu dengan pejabat-pejabat

Selama enam bulan, banyak PR yang tidak dikerjakan?

Semua bisa saya kendalikan dari sini. Dengan modern teknologi sekarang, saya bisa melakukan misalnya video conference dari waktu ke waktu. Kita juga bisa melakukan telepon konsultasi hampir tiap hari. Dalam satu hari bisa lebih dari satu kali. Hal-hal yang rutin dilakukan oleh pejabat pengganti saya yaitu kuasa usaha.

NATALIA SANTI


Terpopuler
Jadi Menteri Agama, Kekayaan Suryadharma Melonjak
Jessica Hamil, Melaney Ricardo Ucapkan Selamat

Harta Pristono Rp 26 Miliar Berasal dari Mertua

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya