Egoisme di Amerika Makin Meningkat

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 16 Mei 2014 07:00 WIB

President Amerika Serikat, Barack Obama saat mengheningkan cipta dalam acara Makan Malam White House Correspondents' Association (WHCA) di Washington Hilton Hotel, Washington, Amerika Serikat, (3/5). Acara ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh Barack Obama untuk mengundang sejumlah jurnlais dan selebritis. (AP Photo/Jacquelyn Martin)

TEMPO.CO, New York - Sudah sejak lama orang-orang Amerika lebih fokus pada dirinya sendiri. Namun kondisi tersebut terus mengalami kenaikan sejak abad ke-20, demikian diungkapkan hasil penelitian terbaru.

Para ilmuwan University of Michigan menilai ketertarikan pada diri sendiri (egoisme) di Amerika, dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis pemilihan presiden di negeri itu terjadi sejak 1790 hingga 2012. Pada setiap pidato presiden, program ini mengukur jumlah kata yang berhubungan dengan egoisme dan yang terkait dengan kepedulian pada pihak lain.

Egoisme di Amerika Serikat relatif rendah segera setelah pendeklarasian kemerdekaan Inggris Raya, ungkap penelitian yang dikutip Health Day edisi 9 Mei 2014. "Fokusnya adalah perhatian pada kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan dan keinginan para presiden atau orang-orang yang terdekat dengannya," kata Sara Konrath, psikolog sosial, dalam siaran persnya.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences, egoisme di Amerika tetap rendah selama abad ke-19 tetapi meningkat tajam selama abad 20. "Kami menemukan bahwa kecenderungan untuk egois meningkat setelah ledakan ekonomi," kata penulis hasil riset William Chopik, kandidat doktor bidang psiklologi. "Pada abad ke-20, hal tersebut mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II dan kembali naik pada tahun 1970-an," katanya mengungkapkan.

Pada masa resesi tahun 2008-2009, rasa egoisme menurun drastis. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan, kata Chopik adalah tantangan yang dihadapi negara meningkatkan rasa kebersamaan dan lebih fokus pada orang lain.

Lalu mengapa egoisme orang Amerika saat ini terus meningkat? Perubahan secara historis sangatlah kompleks, ujar Chopik, dan sangat sulit untuk menunjuk salah satu alasan secara pasti. Namun, dengan meningkatnya kesejahteraan sebagian besar orang-orang Amerika, ada kecenderungan penekanan pada 'saya. " Dengan kebutuhan personal dan keinginan untuk melebihi kebutuhan komunitas," katanya.

Selain itu, Chopik menambahkan, kemungkinan ada lebih banyak tekanan untuk sukses dibandingkan beberapa abad silam. "Dalam beberapa hal, kita menjadi masyarakat yang lebih kompetitif dan kemungkinan kita melihat pidato presiden sebagai refleksi dari kecenderungan ini," kata dia.

HEALTH DAY I ARBAIYAH SATRIANI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya