Anggota Polisi Khusus Operasi Batalyon (BOPE) berjaga di pemukiman favela Cantagalo usai terjadi kerusuhan terkait, terbunuhnya seorang tokoh masyarakat yang juga seorang penari Douglas Rafael da Silva Pereira di Rio de Janeiro, Brasil, (23/4). (Photo credit should read TASSO MARCELO/AFP/Getty Images)
TEMPO.CO, Brasilia - Kerusuhan dan kejahatan masih sering terjadi di kota-kota Brasil. Padahal Piala Dunia 2014 akan segera digelar dalam hitungan minggu di negara itu. Melihat kondisi yang tidak aman ini, polisi Brasil rencananya menyebar brosur yang bertuliskan, "Jangan bereaksi, menjerit, atau membantah!"
Dilaporkan harian Brasil Estado de Sao Paulo, polisi sengaja merancang brosur ini untuk memberikan "saran" kepada wisatawan tentang bagaimana bertahan hidup jika dirampok saat Piala Dunia 2014 nanti. Rencananya, polisi Brasil akan membagikan brosur ini kepada para warga dan penggemar sepak bola yang akan datang Juni hingga Juli mendatang.
"Brosur ini mencakup tip tentang cara untuk menghindari perampokan dan yang lebih penting bagaimana menghadapi perampok," tulis Estado de Sao Paulo, seperti dilansir oleh Times, Selasa, 13 Mei 2014.
Brasil memang termasuk kota yang berbahaya di dunia. Menurut data dari Persatuan Bangsa-Bangsa, Brasil termasuk yang memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, dengan 25 dari setiap 100 ribu orang terbunuh atau dibunuh.
Brosur serupa juga pernah beredar saat Piala Dunia 2010 berlangsung di Afrika Selatan. Polisi setempat menyebar brosur imbauan kepada warga dan wisatawan. Beruntung, saat perhelatan sepak bola terbesar itu diadakan, angka kejahatan turun drastis berkat adanya penegakan hukum yang berat kepada pelaku.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.