TEMPO.CO , Hanoi - Ketegangan di Laut Cina Selatan antara Cina dengan sejumlah negara Asia Tenggara membayang-bayangi agenda dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) yang dibuka kemarin di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Presiden Filipina Benigno Aquino Jr. meminta dukungan untuk menyelesaikan konflik lautnya dengan Cina melalui arbitrase internasional. "Kami tidak bisa hanya mengandalkan dialog antara dua negara untuk menyelesaikan isu yang berdampak pada negara lainnya di kawasan," kata dia, Ahad, 11 Mei 2014. (Baca: Sengketa Laut Cina Selatan, Vietnam Demo Cina)
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung membahas persoalan senada dan mengecam pembangunan kilang minyak oleh Cina di perairan yang disengketakan oleh kedua negara. Dia menyatakan, sejak 1 Mei lalu, Cina menempatkan sedikitnya 80 unit kapal perang dan pesawat untuk mengawal pembangunan rig yang masuk dalam paparan benua dan zona ekonomi eksklusif Vietnam berdasarkan Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.
"Vietnam telah menahan diri, menunjukkan segala niat baik, menggunakan seluruh saluran diplomatik serta protes menuntut Cina menarik kapal militer dan rig minyaknya dari perairan Vietnam," kata Dung, dalam pidatonya di Nay Pyi Taw.
Namun Cina menganggap kecaman itu sebagai upaya merusak hubungan dengan ASEAN.
"Cina selalu menentang upaya negara-negara tertentu untuk menggunakan isu Laut Selatan untuk mengganggu keseluruhan persahabatan dan kerja sama antara Cina dan ASEAN," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hu Chunying, seperti dikutip Reuters.
Ketegangan antara Hanoi dan Beijing pada muncul pekan lalu ketika China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) memindahkan rig minyak senilai US$ 1 miliar ke perairan yang dianggap sebagai daerah zona ekonomi eksklusif Vietnam.
Sebelumnya, Filipina menangkap 11 nelayan Cina yang kedapatan membawa 350 penyu hijau, yang dianggap hewan langka, dari perairan yang disengketakan. Selain Vietnam dan Filipina, negara ASEAN lainnya yang mengklaim hak atas Laut Cina Selatan adalah Malaysia dan Brunei Darussalam. (Baca: Indonesia-Filipina Bahas Konflik Laut Cina Selatan)
REUTERS | GUARDIAN | AL JAZEERA | NATALIA
Berita Terpopuler:
Hashim: Saat Tragedi Mei 1998, Prabowo Bersama Rhoma
Soal Boko Haram, Tweeps Serang Menteri Tifatul
Kiai PKB Resmi Dukung Jokowi Jadi Capres
Tumplek Blek Sasar Pengunjung Wanita dan Anak
Berita terkait
PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan
5 hari lalu
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.
Baca SelengkapnyaInggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN
9 hari lalu
Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam
9 hari lalu
Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN
10 hari lalu
PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.
Baca SelengkapnyaKoalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
15 hari lalu
TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.
Baca SelengkapnyaASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan
18 hari lalu
ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April
Baca SelengkapnyaIPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB
25 hari lalu
AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.
Baca SelengkapnyaMantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar
27 hari lalu
Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.
Baca SelengkapnyaProfil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024
28 hari lalu
Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar
29 hari lalu
Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting
Baca Selengkapnya