Hillary Clinton Dilempar Sepatu Perempuan Pirang  

Reporter

Jumat, 11 April 2014 20:00 WIB

Ekspresi Hillary Clinton hampir terkena benda yang melayang ke arahnya saat akan berpidato di sebuah konferesi di Institute of Scrap Recycling Industries, Las Vegas, Nevada (10/4). (AP Photo/Las Vegas Sun, Steve Marcus)

TEMPO.CO, Las Vegas - Bekas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dilempar sepatu saat akan berpidato di podium di Las Vegas oleh seorang perempuan tak dikenal. Kini pelaku diamankan petugas.

Insiden pelemparan terjadi sesaat setelah Clinton melangkah menuju panggung untuk menjadi pembicara kunci pada pertemuan di Institute of Scrap Recycling Industries di resor Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, Kamis, 10 April 2014.

Clinton langsung merunduk guna menghindar sehingga dia tidak terkena lemparan. Selanjutnya, Clinton bercanda atas peristiwa tesebut. "Ada seseorang melempar saya, itu bagian dari sirkus jalanan," ucap Clinton bercanda sebagaimana disiarkan stasiun televisi lokal KTNV.

Brian Spellacy, agen khusus pasukan pengaman Presiden AS di Las Vegas, mengatakan, perempuan pelaku pelemparan saat ini dalam penyelidikan dan bakal didakwa melakukan tindakan kriminal. Spellacy menolak menyebutkan identitas perempuan tersebut.

Ilene Rosen, istri salah seorang peserta pertemuan dari Denver yang duduk di barian kedua, mengatakan dia melihat benda berwarna oranye terbang ke arah panggung.

Las Vegas Review-Journal dalam laporannya, Kamis, 10 April 2014, menyebutkan pelaku adalah seorang perempuan berambut pirang. Dia diamankan petugas dan dibawa keluar ruang pertemuan setelah melakukan pelemparan sepatu.

Menurut panitia pelaksana pertemuan, perempuan tersebut sebetulnya tidak diundang. "Staf kami menolaknya sebelum dia lolos dari petugas keamanan," kata juru bicara panitia Mark Carpenter kepada AFP.

Dia menambahkan, "Saya sangat menghargai Clinton bersedia melanjutkan pidatonya dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman bagaimana mengolah limbah industri sehingga memiliki dampak positif di bidang ekonomi dan lingkungan."

Pelemparan sepatu terhadap tokoh dunia tidak hanya kali ini saja. Sebelumnya seorang jurnalis Irak melemparkan sepatunya kepada Presiden George W. Bush pada acara konferesi pers di Bagdad pada Desember 2008.

Pelaku diketahui bernama Muntazer al-Zaidi selanjutnya dihukum tiga tahun karena dianggap menghina kepala negara. Namun, setelah mengajukan banding hukumannya dikurangi satu tahun, selanjutnya hukumannya dipotong demi menjaga stabilitas keadaan.

Pada Februari 2009, seorang mahasiswa riset Jerman, Martin Jahnke, 27 tahun, juga melempar sepatu ke Perdana Menteri Cina, Wen Jaiabo, saat melakukan kunjungan ke Cambridge University. Akan tetapi, dia bebas dari hukuman. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, juga pernah dilempar sepatu di masjid ketika melakukan kunjungan ke Mesir, pada 5 Januari 2013.

AL ARABIYA | AHRAM ONLINE | CHOIRUL

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya