AS: Milisi Ansar Bayt Teroris Internasional

Reporter

Kamis, 10 April 2014 09:20 WIB

Kombinasi gambar yang diambil dari tayangan televisi pemerintah Mesir memperlihatkan Husni Mubarak di tempat tidur menggunakan jeruji besi saat menjalani sidang di Kairo (3/8). Mubarak disidangkan atas tuduhan korupsi dan memerintahkan pembunuhan terhadap pengunjuk rasa saat berusaha menggulingkan dia. AP/Televisi Pemerintah Mesir

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat menyatakan kelompok milisi Ansar Bayt al-Maqdis yang basis gerakannya di Sinai, Mesir, sebagai organisasi teroris internasional. Amerika melarang semua kegiatan kelompok milisi ini dan membekukan aset-asetnya.

Kelompok milisi Ansar Bayt al-Maqdis dituding sebagai pelaku sejumlah serangan ke Israel, aparat keamanan, dan bus yang membawa turis berkunjung ke Mesir. Selain itu, kelompok milisi yang muncul setelah runtuhnya kekuasaan Presiden Husni Mubarak pada tahun 2011, dituding bertanggung jawab atas tewasnya Menteri Dalam Negeri Mesir, Muhammad Ibrahim. Milisi ini meledakkan bom saat iring-iringan rombongan Ibrahim melintas di Cairo, September 2013. (Baca: MI5 dan MI6 Dikerahkan Selidiki Ikhwanul Muslimin)

BBC mencatat milisi Ansar Bayt al-Maqdis melakukan aksi teror pertamanya dengan meledakkan bom di pipa gas yang dialirkan ke Israel dan Yordania pada Juli 2012. Sebulan kemudian, milisi ini menembakkan roket dari Sinai ke wilayah pemukiman di Eilat di bagian selatan Israel.

Pada September 2012, Ansar Bayt al-Maqdis mengklaim bertanggung jawab atas serangan di perbatasan patroli Israel. Serangan ini dianggap sebagai balasan atas pelecehan terhadap Nabi Muhammad.

Sejumlah pengamat menyakini milisi Ansar Bayt al-Maqdis punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan Hamas. Pemerintah Mesir menyatakan, Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Sekitar 500 pendukung organisasi ini dijatuhi hukuman mati. (Baca: Mesir Hukum Mati 529 Pendukung Ikhwanul Muslimin)

BBC | XINHUA | MARIA RITA HASUGIAN


Terpopuler:
Ledakan Pasar di Pakistan, Puluhan Orang Tewas
Marinir Amerika Tewas Ditembak Rekannya
Ledakan Bom di KA Pakistan, Korban Tewas Jadi 17

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya