Sejumlah petugas pemadam kebakaran mengecek diantara reruntuhan lokasi terjadinya bom mobil di markas polisi Mesir, Kairo (24/1). Sebuah bom mobil menghantam markas besar polisi Mesir, menewaskan sedikitnya beberapa orang dalam serangan itu. AP/Khalil Hamra
TEMPO.CO, Kairo - Dua bom jalan raya meledak di luar barisan polisi yang dikerahkan guna menjaga Universitas Kairo, Rabu, 2 April 2014, petang waktu setempat, menewaskan sedikitnya dua orang. Menurut keterangan petugas keamanan, korban terdiri atas seorang warga sipil dan perwira senior kepolisian.
"Setelah diidentifikasi, korban tewas adalah Brigadir Jenderal Tarek al-Mergawi," ujar petugas keamanan.
Ledakan bom tersebut juga melukai sejumlah orang, termasuk beberapa perwira senior kepolisian. Di antara perwira tinggi kepolisian yang cedera, petugas menjelaskan, terdapat Mayor Jenderal Abdel-Raouf El-Siraty, yang menjabat Wakil Kepala Kepolisian Provinsi Ginza.
Beberapa pejabat di Mesir mengatakan sasaran ledakan bom itu adalah petugas kepolisian yang dikerahkan di kawasan dekat kampus guna mengantisipasi mahasiswa loyalis presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi.
"Bom yang meledak itu dari bahan cair dan dirakit sendiri," televisi Mesir melaporkan setelah mengutip keterangan dari sejumlah pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya.
Serangan bom di Mesir terus meningkat dalam kurun sembilan bulan sejak militer mendongkel Mursi pada 3 Juli 2013. Serangan yang biasanya berlangsung di Semenanjung Sinai kini telah berkembang ke Kairo dan kota-kota lain dalam beberapa bulan terakhir ini.