Firma Hukum Amerika Minta Bukti MH370 Cacat  

Reporter

Selasa, 1 April 2014 11:11 WIB

Sebuah objek mengapung di Samudra Hindia bagian Selatan saat terlihat dari pesawat Royal New Zealand Air Force P-3K2 Orion yang dalam misi pencarian Malaysia Airlines MH370, (29/3). Sebuah kapal selam dengan pesawat detektor black box akan diberangkatkan dari Australia untuk membantu pencarian. (AP Photo/Jason Reed, Pool)

TEMPO.CO, Illinois - Firma hukum yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Ribbeck Law Chartered, meminta penyelidikan terhadap perusahaan Malaysia Airlines dan Boeing. Permohonan ini diajukan ke Pengadilan Wilayah Cook, Negara Bagian Illinois, terkait hilangnya pesawat MH370.

Dalam petisi, firma hukum itu meminta bukti atau penyelidikan kemungkinan pesawat Malaysia Airlines dan Boeing cacat secara manufaktur atau desain. Namun, permintaan itu ditolak oleh hakim wilayah, Kathy Flanagan. Bahkan, Flanagan mengancam akan menjatuhkan sanksi ke Ribbeck Law Chartered. (Baca juga: Cari MH370, Indonesia Keluarkan 96 Flight Clearence).

"Pengajuan permohonan ini terlalu instan dan tidak ada dasar untuk melakukannya," ujar Flanagan, Senin, 31 Maret 2014. "Jika firma hukum ini tetap melakukannya secara sendiri, pengadilan akan menjatuhkan sanksi."

Firma hukum Ribbeck mengajukan tuntutan pada pekan lalu. Dalam petisi, mereka meminta dokumen perusahaan Malaysia Airlines dan Boeing, data karyawan, dan perjanjian sewa serta penjualan. Menurut mereka, hal ini perlu diketahui oleh keluarga awak dan penumpang pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines.

Sejumlah pengacara penerbangan Amerika Serikat melihat tuntutan itu terlalu prematur dan berselimut publisitas. Sebab, hingga kini penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui. (MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit).

"Pengajuan petisi sangat keterlaluan," ujar Justin Green, pengacara firma hukum penerbangan Kreindler & Kreindler. "Tanpa reruntuhan pesawat, tubuh korban, dan bukti nyata atau motif penyebab kecelakaan, penyelidikan tak bisa dilakukan."

Pengacara firma hukum Ribbeck, Mervin Mateo, menyatakan belum meninjau keputusan Flanagan. Namun, Ribbeck tidak akan goyah untuk menuntut Malaysia Airlines dan Boeing. Bahkan, ia mengklaim memiliki ahli yang bisa melakukan investigasi kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu. (Baca juga: Malaysia Koreksi Percakapan Terakhir Awak MH370).

"Kami memiliki ahli kecelakaan pesawat asal Kanada, Max Vermij, yang pernah menyelidiki kecelakaan Asiana dan EgyptAir pada 1990," ujar Mateo.

Ribbeck Law Chatered bukan kali ini saja mengajukan petisi terkait kecelakaan pesawat. Pada 2013, mereka juga mengajukan tuntutan dalam kasus kecelakaan pesawat Asiana Airlines di San Francisco, California.


REUTERS | THE STAR | CORNILA DESYANA

Terpopuler:
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370
Dua Korea Mulai Saling Serang
Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi







Berita terkait

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

57 hari lalu

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

58 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

6 Maret 2024

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

MH370 hilang tanpa jejak. Pemerintah Malaysia menyatakan akan mencari lagi pesawat ini jika ada bukti baru.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

5 Maret 2024

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

27 November 2023

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang - sebagian besar dari Cina - dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Baca Selengkapnya

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

15 Agustus 2023

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

Polisi Australia pada Selasa 15 Agustus 2023 menuntut seorang pria setelah diduga mengaku membawa bahan peledak dalam penerbangan Malaysia Airlines

Baca Selengkapnya

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

14 Agustus 2023

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 122 terpaksa putar balik ke Sydney, Australia, Senin 14 Agustus 2023 gara-gara insiden penumpang

Baca Selengkapnya

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

11 Februari 2023

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

Penyelidikan terbaru MH17 menemukan indikasi kuat keterlibatan Putin. Jaksa mengungkap penyebab Putin tak bisa diseret ke pengadilan.

Baca Selengkapnya

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

10 Februari 2023

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

Kremlin, Kamis, 9 Februari 2023, menolak temuan jaksa internasional yang menginvestigasi kejatuhan Malaysia Airlines Flight 17 (MH17).

Baca Selengkapnya