Dukung Jenderal Sisi, Pesepakbola Mesir Dihukum

Reporter

Jumat, 7 Maret 2014 17:27 WIB

Polisi antihuru-hara melindungi para pemain klub Al Ahli saat akan meninggalkan stadion di kota Port Said February (1/2). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kairo - Pemain sepak bola Mesir, Salah Amin, dihukum oleh Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) setelah dia membuat gerakan politik di lapangan untuk mendukung Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Abdel Fattah el-Sisi.

Amin yang bermain untuk kesebelasan militer Tala'ea El-Gaish dituduh melanggar peraturan sepak bola Mesir lantaran melakukan pernyataan politik terhadap para pemain lainnya dengan cara menggerakkan jari-jari dan jempolnya berbentuk "C" selama bertanding.

Rakyat Mesir pada umumnya menggunakan huruf "CC" sebagai simbol dukungan terhadap Panglima Angkatan Bersenjata yang diharapkan turut ambil bagian dalam pemilihan presiden April 2014.

Komite Disiplin EFA mengatakan, pemain tersebut bakal dilarang bermain untuk satu musim dan dikenakan denda sebesar US$ 2.900 atau setara dengan Rp 33 juta.

Namun penyerang depan berusia 31 tahun itu menolak tuduhan EFA yang dialamatkan kepadanya, seraya mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang politik. "(Dia) Tidak mengerti apa-apa soal politik," ujar bekas pelatihnya selama wawancara berlangsung di televisi.

Kesebelasan Amin yang bermarkas di Ibu Kota Kairo juga menolak denda yang dikenakan terhadap pemainnya, serta menyatakan tidak akan menggubris surat teguran EFA terkait kasus tersebut.

Amin adalah olahragarawan terkini yang dihukum karena membuat gerakan (badan) politik. Pada Desember 2013, Asosiasi Sepak Bola mengancam menghukum para pemain yang menggunakan simbol-simbol politik selama Liga Mesir berlangsung. Asosiasi pada 2013 telah menghukum sejumlah pemain karena memberikan tanda "Rabaa" yang berarti sebuah pesan dukungan terhadap Presiden terguling Mesir, Muhamad Mursi, dan Al Ikhwan Al Muslimun, tempat dia berakar.

AL ARABIYA | CHOIRUL




Baca juga:
Habis Nonton Java Jazz, Ade Sara Sempat Pulang
Disumpal Kertas, Ade Sara Juga Dipukul dan Disetrum
Diduga, Ade Sara Dibunuh dalam Perjalanan






Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya