TEMPO.CO , Kairo: Jaksa penuntut umum Mesir, Selasa 18 Februari 2014, mendakwa dua orang yang dikatakan sebagai agen intelijen Israel, Mossad, dan dua warga Mesir yang bersekongkol dengan kepentingan negara Yahudi itu, kata pernyataan dari kantor Kejaksaan Mesir.
"Jaksa penuntut umum memerintahkan Ramzy Mohamed, Sahar Ibrahim, Samuel Ben Zeev dan David Wiseman -dua perwira intelijen dinas rahasia Mossad, Israel - untuk dikirim ke pengadilan pidana Kairo karena melakukan aksi mata-mata untuk kepentingan negara Israel," kata pernyataan itu.
Dua warga Mesir yang dianggap berkonspirasi dengan dua agen Mossad itu, sudah berada di tahanan sambil menunggu proses penyelidikan.
Jaksa penuntut umum Mesir memerintahkan penangkapan dua perwira Mossad. Tidak jelas dari pernyataan itu apakah dua orang perwira Mossad itu sudah berada di Mesir. Tidak ada komentar langsung dari Israel atas tuduhan ini.
Dua warga Mesir yang ditangkap itu dituduh memberikan informasi tentang Mesir ke petugas intelijen Israel dengan "maksud menghancurkan kepentingan nasional dengan imbalan uang, hadiah, dan seks."
Jaksa juga mendakwa Mohamed "tidur dengan wanita yang bekerja untuk intelijen Israel. Pernyataan itu mengatakan bahwa kedua warga Mesir itu mengakui bahwa mereka telah "melakukan kejahatan mata-mata untuk Israel" dalam proses penyelidikan.
REUTERS | ABDUL MANAN
BERITA LAINNYA
Dubes Malaysia: Orang Indonesia Suka Akronim
Polisi Geledah Stasiun TV yang Wawancarai Corby
Pasukan Suriah Raih Kemenangan di Hama
Umpankan Diri ke Macan, Pria Ini Selamat
Wanita Ini Jadi Pemred Wanita Pertama di Arab
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya