Sejumlah tentara Afganistan berdiri di dekat senjata dan mayat gerilyawan Taliban yang tewas saat menyerang pangkalan gabungan NATO-Afganistan di Nangarhar, Afganistan (4/1). Serangan ini diawali dengan ledakan bom bunuh diri dan serangan bersenjata, namun pasukan NATO dapat melumpuhkan gerilyawan. (AP Photo/Rahmat Gul)
TEMPO.CO, Kabul – Pemerintah Afganistan menyatakan akan membebaskan puluhan pejuang Taliban yang ditahan di Bagram, penjara yang terletak di dekat Ibu Kota Kabul. Pernyataan yang disampaikan Selasa, 11 Februari 2014, ini mendapat kecaman dari Amerika Serikat. Mereka khawatir puluhan pejuang Taliban ini akan menjadi ancaman bagi pasukan NATO dan Afganistan.
Sebelumnya, pada 9 Januari 2014, Afganistan telah membebaskan 72 tahanan karena kurangnya bukti. Hal ini juga mendapat kecaman keras dari AS.
Sementara itu, pembebasan selanjutnya akan dilakukan pada awal pekan depan. “Sebanyak 65 tahanan akan dibebaskan awal minggu depan,” kata Abdul Shukur Dadras, pejabat Afganistan, kepada AFP, yang dilansir Channel News Asia.
Masalah ini semakin mengancam ketegangan hubungan AS-Afghanistan di tengah tekanan kedua negara menandatangani kesepakatan keamanan yang lama tertunda. Dalam kesepakatan tersebut, rencananya AS akan menarik semua tentaranya pada akhir tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, pasukan AS di Afghanistan mengatakan, “Pelepasan tahanan merupakan langkah kemunduran penegakan hukum di Afganistan.”
Di Washington, juru bicara Pentagon mengatakan pasukan AS siap membunuh atau menangkap para tahanan yang dibebaskan jika kembali menimbulkan ancaman bagi tentara NATO dan Afganistan.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.