Pekerja kesehatan Suriah memberikan vaksinasi polio kepada seorang anak di sebuah sekolah di Damaskus, Minggu (20/10). Polio mulai menjangkiti anak-anak di wilayah timur laut Suriah. REUTERS/SANA/Handout via Reuters
TEMPO.CO, Kabul – Seorang anak perempuan di Kabul, Afganistan, didiagnosis terjangkit polio. Ini merupakan kasus pertama di Ibu Kota sejak jatuhnya Taliban pada 2011. Kasus ini membuat Kementerian Kesehatan Afganistan memerintahkan vaksinasi serentak di seluruh Kabul.
Menurut laporan BBC, bocah tersebut, Sakina, 3 tahun, dinyatakan positif menderita polio setelah tiba-tiba mengalami kelumpuhan. Mohammed Azim, paman Sakina, mengatakan keponakannya itu mengeluh kepadanya, “Aku tidak bisa berdiri dan bermain seperti anak-anak lain.”
Sakina tinggal di kawasan yang sangat miskin di timur Kota Kabul, yang sebagian besar penduduknya hidup nomaden sebagai gembala. Ayahnya kini telah membawa Sakina ke Pakistan untuk mendapat perawatan yang lebih baik.
Polio memang merupakan penyakit endemis di Afganistan, Pakistan, dan Nigeria utara, tetapi telah hampir musnah di seluruh dunia. Di ketiga negara Islam tersebut, kelompok ekstremis berusaha mencegah upaya para petugas kesehatan mengkampanyekan vaksin polio.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Taliban di Afganistan telah mengizinkan pemberian vaksin ini. Sejak saat itu telah terjadi penurunan kasus polio di wilayah ini. Pada 2011, tercatat ada 80 kasus polio. Setahun sesudahnya jumlah kasus berkurang menjadi 37, dan 14 kasus tercatat pada 2013.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.