Pemilu Thailand Selesai, 18 Provinsi Bermasalah

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 3 Februari 2014 11:27 WIB

PM Thailand Yingluck Shinawatra (kanan) menyapa para pendukungnya saat tiba di sebuah TPS untuk mengikuti Pemilu di Bangkok, Thailand (2/2). Massa anti-pemerintah berulang kali mengancam menolak Pemilu yang diselenggarakan secara darurat ini. (AP Photo/Sakchai Lalit)

TEMPO.CO, Bangkok - Pemilihan umum nasional Thailand yang digelar Ahad, 2 Februari 2014, berakhir pada pukul tiga sore. Namun sejumlah provinsi belum menggelar pemungutan suara. Salah satu penyebabnya adalah surat suara pemilu tertahan karena jalan diblokade demonstran anti-pemerintah.

Komisi Pemilihan Umum Thailand mengatakan banyak hal yang harus diatasi sebelum hasil resmi dapat diumumkan.

Pemungutan suara berlangsung di 89 persen dari 93.952 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negeri, kata Komisi Pemilihan Umum Thailand. Tidak semua provinsi mampu ambil bagian dalam pemilihan umum, terutama yang berada di Thailand selatan.

Ketua KPU Thailand Supachai Somcharoen mengungkapkan suara sudah selesai dihitung di sejumlah TPS, tetapi hasil resmi tidak akan diumumkan karena menunggu pemungutan suara berikutnya. Pemilu lanjutan dijadwalkan berlangsung 23 Februari.

Komisi Pemilihan Umum Thailand membatalkan pemungutan suara di sembilan dari 14 provinsi di Thailand selatan. Di provinsi Songkhla, Trang, Phatthalung, Phuket, Surat Thani, Ranong, Krabi, Phangnga, dan Chumphon, tak ada suara sama sekali.

Menurut Sekretaris Jenderal KPU Thailand Puchong Nuttrawong di provinsi-provinsi tersebut tidak ada calon legislatif yang bersaing di daerah pemilihan, konstituen, surat suara yang berisi daftar calon, dan pejabat yang berjaga di TPS.

Sembilan provinsi, termasuk Bangkok, bisa membuka TPS di sebagian besar wilayahnya. Delapan provinsi lainnyaadalah: Narathiwat, Pattani, Yala, Nakhon Si Thammarat, Satun, Prachuap Khiri Khan, Rayong, dan Phetchaburi. KPU tidak menemukan masalah di 59 provinsi, termasuk di 16 provinsi di kawasan utara dan 20 provinsi di timur laut Thailand.

Di ujung waktu pemungutan suara, caretaker Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengatakan dia puas dengan pelaksanaan pemilu ini dan berterima kasih kepada para pejabat dan rakyat yang mengikuti pemilu. "Pemilu adalah titik awal untuk memecahkan masalah melalui proses demokrasi," katanya.

Pemilihan umum ini digelar oleh Yingluck sebagai jawaban atas krisis politik Thailand, yang dipicu demonstrasi massa anti-pemerintah oleh Komite Reformasi Rakyat Demokratis (PDRC) sejak tahun lalu. PDRC menginginkan Yingluck turun dari kursi perdana menteri.

BANGKOK POST | ABDUL MANAN

Berita Terkait:
Demonstran Gagalkan Pemilu di Selatan Thailand
PM Thailand Yingluck Salah Masukkan Surat Suara
Fakta Soal Pemilihan Umum Thailand Hari Ini

Berita Lainnya:
Bioskop Pakistan Dilempar Granat, 5 Penonton Tewas
Perempuan Berani Usir Perampok dengan Sapu
Satu Tewas Saat Polisi Menyerbu Masjid di Kenya
Clinton: Saatnya Jalan Diplomasi Atasi Nuklir Iran
AS Peringatkan Israel Soal Ucapan 'Boikot' Kerry

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya