Clinton: Saatnya Jalan Diplomasi Atasi Nuklir Iran  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 3 Februari 2014 10:02 WIB

Hillary Rodham Clinton. (AP Photo/Susan Walsh, Pool, File)

TEMPO.CO, Washington - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendesak Kongres untuk menolak sanksi baru terhadap Iran atas program nuklirnya. Ia mengatakan bahwa "ini waktunya" memberikan kesempatan bagi diplomasi untuk bekerja.

Clinton, yang disebut sebagai calon potensial presiden dari Partai Demokrat untuk 2016, mengatakan dalam sebuah surat pada 26 Januari kepada Senator Demokrat Carl Levin, "Sekarang negosiasi yang serius akhirnya berlangsung. Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk menguji apakah mereka bisa terus menuju solusi permanen."

Komentar Hillary ini disampaikan setelah Levin menulis kepadanya tentang masalah sanksi terhadap Iran itu. Anggota parlemen itu mempublikasikan surat Hillary pada Ahad, 2 Februari 2014 lalu.

Sebanyak 59 dari 100 senator AS, termasuk 16 dari Demokrat, mensponsori rancangan undang-undang yang akan memberlakukan pembatasan baru terhadap Iran jika pembicaraan soal kesepakatan permanen tentang nuklir Iran tersandung.

Iran, yang menegaskan ambisi nuklirnya hanya untuk tujuan damai, telah memperingatkan bahwa negara itu akan menjauh dari perundingan mengenai program nuklirnya jika rancangan tersebut menjadi undang-undang. RUU itu kini terhenti di Senat dan ada harapan agar pemimpin Demokrat tidak meloloskan regulasi baru tersebut.

Presiden AS Barack Obama berjanji dalam pidato kenegaraan tahunannya pekan lalu untuk memveto setiap undang-undang yang mengancam pembicaraan nuklirnya dengan Teheran. Dia mengatakan kesepakatan interim ini berusaha untuk mengekang program nuklir Iran--yang sudah mulai berlaku--dan diplomasi yang sedang berlangsung antara Iran dan enam kekuatan dunia itu. Hal ini penting bagi keamanan AS.

Hillary mengatakan, seperti Obama, dirinya tidak punya ilusi tentang mudahnya mencapai kesepakatan permanen dengan Iran. "Namun saya tidak ragu bahwa ini adalah waktu memberikan diplomasi kita ruang untuk bekerja. Jika tidak, akan ada waktu untuk menempatkan sanksi tambahan pada masa depan, dengan dukungan internasional yang lebih besar untuk menjamin penegakan hukumnya, dan untuk menjelajahi setiap pilihan lain di atas meja," kata Hillary.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita Lainnya:
Mobil VW Keluarga Ini 'Ditelan' Halaman Rumahnya
Tiga Ledakan Guncang Ibu Kota Yaman, Sanaa
Sejarah Penjara Rahasia CIA di Polandia
Gedung Putih Bungkam Soal Penjara CIA di Polandia
Opsi Soal Afganistan Pengaruhi Operasi Drone AS
Hutan Cina Terbakar, 200 Damkar Diterjunkan
KPU: Pencoblosan di 42 Konstituensi Terganggu
Hadiah Rp 1,2 Miliar untuk Penemu Biola Hilang

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya