Fakta Soal Pemilihan Umum Thailand Hari Ini  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 2 Februari 2014 12:53 WIB

Yingluck Shinawatra. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Bangkok - Thailand mulai melakukan pemungutan suara, hari ini, Ahad 2 Februari 2014. Pemilihan umum yang dipercepat ini diputuskan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada bulan Desember 2013 untuk meredakan protes massa yang ingin menggulingkannya. Namun, para pengunjuk rasa masih berada di jalanan dan bisa mengganggu jalannya pemungutan suara. Partai oposisi utama Thailand, Partai Demokrat, memboikot pemilu ini.

PEMILIH

- Ada 49 juta pemilih yang berhak untuk memilih 375 konstituen. Sebanyak 125 kursi dialokasikan berdasarkan persentase suara partai yang menang.
- Bangkok, yang didominasi oleh Partai Demokrat dalam pemilu tahun 2011, memiliki 33 daerah pemilihan.
- Dari 2,16 juta orang yang terdaftar untuk memberikan suaranya lebih dulu pada 26 Januari, sebanyak 440.000 tidak dapat memilih. Orang-orang ini akan memiliki kesempatan lain pada 23 Februari mendatang.
- Dalam pemilu tahun 2011, Partai Puea Thai -pengusung Yingluck- memenangkan 265 kursi dengan 48 persen suara dan Demokrat mendapat 159 kursi dengan 35 persen suara. Jumlah pemilih yang menggunakan suaranya sebanyak 75 persen.

HASIL PEMILU

- Komisi Pemilihan Umum mengatakan mereka mengharapkan pemilih yang cukup banyak di utara, timur laut dan provinsi-provinsi tengah Thailand. Namun KPU memperingatkan gangguan atas pemungutan suara di Bangkok dan wilayah selatan.
- KPU mengatakan, hasil resmi tidak akan diumumkan pada hari Ahad 2 Februari 2014.
- Hari lain pemungutan suara sudah direncanakan 23 Februari 2014. Ini berarti akan ada penundaan untuk hasil akhir di beberapa daerah pemilihan.
- Calon tidak dapat mendaftar di 28 konstituen karena tindakan pengunjuk rasa anti-pemerintah, yang juga telah memblokir pengiriman surat suara ke beberapa TPS .

PENUNDAAN PEMBUKAAN PARLEMEN

- Setidaknya 95 persen dari 500 anggota parlemen harus hadir di parlemen untuk membuka dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan perdana menteri. Mengingat keterlambatan dalam pendaftaran calon di beberapa tempat, hasil pemungutan suara hari Ahad 2 Februari 2014 tak akan menghasilkan kuorum untuk sidang parlemen.
- Pelaksanaan pemilu bisa memakan waktu beberapa bulan, terutama jika konstituennya melibatkan daerah-daerah selatan negara yang setia kepada Partai Demokrat dan mendukung gerakan protes anti-pemerintah.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita Terkait:
Ketua Partai Rak Thailand Diserang Saat ke TPS
Rusuh Pemilu Thailand, Wartawan Jadi Korban
Pemilu Thailand Akhirnya Berlangsung Hari Ini

Berita Lainnya:
Rebut Anbar, Tentara Irak Habisi 14 Gerilyawan
Dua Ajudan Capres Afganistan Tewas Ditembak
Penari Perut Ikut Pencalegan Parlemen Mesir
Cina Kecam AS terkait Pengusiran Jurnalis Times
Kebijakan Luar Negeri AS Bergeser ke Diplomasi


http://www.tempo.co/read/news/2014/02/02/118550306/Ketua-Partai-Rak-Thailand-Diserang-Saat-ke-TPS

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya