Ketua Partai Rak Thailand Diserang Saat ke TPS  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 2 Februari 2014 12:07 WIB

Seorang pendemo anti pemerintah melambaikan bendera nasional Thailand saat kereta monorail melintas di kawasan Victory Monument di Bangkok (13/1). Pendemo anti pemerintah menutup sejumlah kawasan protokol di Bangkok dan menyebabkan aktivitas di pusat bisnis terganggu. (AP Photo/Apichart Weerawong)

TEMPO.CO, Bangkok - Chuvit Kamolvisit, pemimpin Partai Rak Thailand, diserang oleh seorang pria saat dalam perjalanan untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara Unit 84 di Distrik Din Daeng, Bangkok, Ahad, 2 Februari 2014.

Chuvit sedang berjalan ke TPS dari rumahnya di Soi Ratchadapisek 3 ketika seorang pria berpakaian hitam dengan peluit dan mengenakan bendera nasional Thailand menyerangnya dari sisi kiri kepalanya.

Pria penyerang, yang diyakini sebagai pengunjuk rasa anti-pemerintah, langsung ditangkap oleh pengawal Chuvit. Chuvit menderita cedera kepala dan kemudian dilarikan dengan sepeda motor menuju rumah sakit.

Chuvit mengatakan dirinya tidak akan mengajukan laporan ke polisi atau menyimpan dendam terhadap orang itu. Ia hanya peduli tentang menjalankan haknya sebagai warga negara untuk memilih.

Menurut dia, tindakan pengunjuk rasa salah jika menghalangi orang lain menggunakan hak suaranya, dan meminta media untuk menyampaikan pesan ini kepada pemimpin Komite Reformasi Rakyat Demokratis, Suthep Thaugsuban. Mereka yang tidak suka terhadap pemerintah, kata Chuvit, cukup mencentang surat suara "tidak memilih".

Komite Shutep itulah yang memimpin unjuk rasa anti-pemerintah--memimpin gerakan Bangkok Shutdown untuk memaksa Perdana Menteri Yingluck Shinavatra turun dari jabatannya. Komite juga menolak pemilu yang dilaksanakan hari ini.

BANGKOK POST | ABDUL MANAN



Berita Terkait:
Rusuh Pemilu Thailand, Wartawan Jadi Korban
Pemilu Thailand Akhirnya Berlangsung Hari Ini

Berita Lainnya:
Dua Ajudan Capres Afganistan Tewas Ditembak
Penari Perut Ikut Pencalegan Parlemen Mesir
Cina Kecam AS terkait Pengusiran Jurnalis Times
Kebijakan Luar Negeri AS Bergeser ke Diplomasi
Tiga Tewas Akibat Bom Mobil di Hermel, Libanon

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya