TEMPO.CO, Texas - Jumat tiga minggu lalu, Leanne Hecht Bearden, mengabarkan kepada keluarganya hendak kembali berpetualang. Wanita 33 tahun asal Texas ini memang hobi travelling dan sudah berkelana ke lebih dari 56 negara.
Namun, hingga kini dia tak diketahui rimbanya. Tak jelas juga apakah dia benar-benar sudah berangkat atau masih berada di sebuah tempat di Amerika Serikat.
"Ini saat yang sulit. Saya selalu menangis dan tidak bisa tidur," kata Josh Bearden, suaminya. "Saya sangat bingung dan berusaha mencari tahu apa yang terjadi."
Leanne Bearden dan suaminya tinggal dengan orang tuanya di dekat San Antonio, Texas, pada hari-hari menjelang kepergiannya. Pada 17 Januari, dia pergi untuk melakukan "pemanasan" dengan mendaki sebuah bukit. Sejak itu, Leanne tak pernah kembali ke rumahnya.
Menurut Josh Bearden, baru-baru ini ditemukan ransel dan beberapa barang-barang pasangannya. Saksi mata juga menyatakan melihat wanita mirip Leanne berjalan menuju sebuah arah di Texas pada hari kepergiannya. "Kami tidak tahu apa yang terjadi hari itu," katanya.
Leanne Bearden dan suaminya baru saja menyelesaikan perjalanan panjang ke seluruh dunia, meliputi 56 negara dalam 22 bulan. Mereka membuat blog tentang pengalaman mereka berkelana. Sekembalinya dari travelling, keduanya berencana pindah ke Denver, Colorado, tempat mereka bertemu tahun sebelumnya dan menikah.
Ia menyatakan, sekembalinya dari berkelana hampir dua tahun, istrinya membutuhkan ruang untuk bertransisi. "Dia sangat cemas tentang pulang ke AS, tapi kami baik-baik saja," katanya.
Ia menyatakan saat pergi sang istri membawa serta dompetnya, tapi memiliki sangat sedikit uang tunai. Dia memperkirakan jumlahnya hanya sekitar US$ 60 saja. Leanne juga tak membawa ponselnya.
Hingga kini polisi beserta jaga warga setempat masih melakukan penyisiran. Mereka juga menyebar poster foto Leanne di beberapa kota di sekitarnya. "Harapan saya, dia segera ditemukan," kata Josh Bearden.
HUFFINGTON POST | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya