Thailand Kerahkan 10 Ribu Tentara Amankan Pemilu

Reporter

Kamis, 30 Januari 2014 16:55 WIB

Massa anti pemerintah membawa bendera nasional raksasa saat mengadakan demonstrasi menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur di Bangkok, Thailand (9/12). Sekitar 100,000 pendemo melakukan aksi long march menuju kantor Perdana Menteri pada hari ini. (AP Photo/Sakchai Lalit)

TEMPO.CO, Bangkok - Militer Thailand mengatakan mereka akan mengerahkan 10.000 pasukan guna mengamankan pemilihan umum, Ahad, 2 Februari 2014. Kelompok anti-pemerintah akan menlanjutkan unjuk rasa guna menjatuhkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Keputusan pemerintah tetap menggelar pemilu pada Ahad, 2 Februari 2014, memicu ketegangan di Bangkok. Di Ibu Kota negara ini, pengunjuk rasa memblokade jalan-jalan utama dan memaksa sejumlah kantor kementerian tutup pada Januari 2014.

"Ada 5.000 tentara yang siap diterjunkan baik di dalam maupun di sekitar Bangkok guna membantu memantau keamanan. Kami juga akan meningkatkan jumlah pasukan di sekitar lokasi unjuk rasa karena ada sejumlah orang yang menghasut warga untuk melakukan kekerasan," ujar juru bicara angkatan bersenjata Winthai Suvaree kepada kantor berita Reuters.

Koresponden Al-Jazeera, Wayne Hay, melaporkan puluhan ribu polisi turut dikerahkan di berbagai wilayah di Thailand untuk menjaga fasilitas milik pemerintah.

Pengunjuk rasa sepertinya tak peduli dengan kehadiran ribuan pasukan keamanan yang terdiri atas tentara dan petugas kepolisian. Mereka tetap bertekad turun ke jalanan mulai Kamis, 30 Januari 2014, hingga pemilu, Ahad, 2 Februari 2014, di Bangkok serta pusat-pusat pemilu lainnya di Thailand untuk memboikot pesta demokrasi tersebut.

Demi keamanan negara, pemerintah menetapkan negara dalam keadaan darurat sejak 22 Januari 2014. Kebijakan pemerintah ini ditentang pemimpin unjuk rasa dengan membawa permasalahan ihwal legalitas kebijakan tersebut ke pengadilan.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya