Jerman Akan Perluas Kehadiran Militernya di Afrika

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 27 Januari 2014 06:29 WIB

Tentara Jerman di Afghanistan. AP/German Army, Bundeswehr, Uwe Schwitt

TEMPO.CO , Berlin: Jerman akan memperluas kehadiran militernya di Afrika. Menurut Menteri Pertahanan baru Jerman Ursula von der Leyen, Ahad 26 Januari 2014, negaranya harus terlibat lebih kuat di Afrika dengan mengirim panasihat dan pelatih militer tambahan ke Mali dan mendukung intervensi Perancis di Republik Afrika Tengah.

Leyen mengatakan, ia meramalkan peningkatkan misi pelatihan di Mali dari mandat saat ini 180 personel, dengan 99 yang saat ini di lapangan, menjadi 250 personel. Jerman juga akan menggunakan airbus pelayanan medis untuk mendukung misi Perancis di Republik Afrika Tengah.

Saat ditanya oleh majalah berita mingguan Der Spiegel apakah Jerman -yang sering dikritik karena keengganannya mengirim pasukan ke luar negeri pasca-Perang Dunia II- harus meningkatkan keterlibatan militernya did unia internasional, Leyen mengatakan, "dalam kerangka dengan aliansi kami, ya."

Di negara-negara Afrika yang dilanda krisis, Leyen mengatakan, Jerman "tidak bisa berpaling ke arah lain ketika pembunuhan dan pemerkosaan merupakan kejadian sehari-hari." "Di Afrika Tengah, perang berdarah berlangsung antara warga Kristen dan Muslim. Kita tidak bisa membiarkan konflik ini menyebabkan seluruh kawasan ini terbakar," tambah menteri pertahanan perempuan di kabinet Angela Merkel ini.

Leyen mengatakan, dalam jangka panjang, tentara nasional negara Eropa harus digabung ke dalam militer Eropa karena "angkatan bersenjata yang bersatu adalah konsekuensi logis dari sebuah kerjasama militer yang terus meningkat di Eropa."

Sementara itu, Menteri Pembangunan Gerd Mueller mengatakan, Jerman juga berencana untuk memperluas kegiatan pemberian bantuan di Afrika, terutama di Mali, katanya saat berbicara kepada suratkabar Bild am Sonntag. Ketua Angkatan Bersenjata Jerman, Andre Wuestner, mengatakan kepada suratkabar yang sama bahwa misi di Mali kemungkinan akan memakan waktu lebih dari satu dekade.

Negara di Afrika Barat, Mali, dilanda kudeta pada tahun 2012 ketika setengah utaranya diduduki oleh militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda sebelum dibebaskan oleh intervensi militer yang dipimpin Perancis.

Pasukan Prancis juga melakukan intervensi bulan lalu di Republik Afrika Tengah untuk untuk menghentikan pertempuran antara pejuang Muslim, terutama dari Seleka, yang telah melancarkan kudeta tahun lalu, melawan milisi dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen itu.

Businessinsider.com | Abdul Manan



Berita Lainnya
Penembakan di Mal di Columbia, AS, Tiga Tewas
Diplomatnya Diculik, Mesir Tarik Stafnya di Libya
Anak 12 Tahun Jadi Korban Buaya di Australia
Polisi Brazil-Demonstran Anti-Piala Dunia Bentrok
Lima Diplomat Mesir Diculik di Libya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya