Karzai Sebut Penjara Bagram "Pabrik Taliban"  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 27 Januari 2014 06:11 WIB

Presiden Afganistan Hamid Karzai. REUTERS/Mohammad Ismail

TEMPO.CO , Kabul : Presiden Afganistan Hamid Karzai menggambarkan pusat penahanan militer Bagram, yang dikelola militer Amerika Serikat, sebagai "Pabrik pembuat milisi Taliban."

"Penjara Bagram adalah pabrik untuk pembuatan Taliban, di mana orang yang tidak bersalah dipenjara dan setelah disiksa dan dihina mereka belajar membenci negara itu," kata harian berbahasa Inggris Asia Times, Ahad 26 Januari 2014, mengutip Presiden Karzai.

Presiden Karzai, menurut suratkabar itu, membuat pernyataan itu dalam pembicaraan dengan wartawan di Istana Negara Afganistan, Sabtu 25 Januari 2014, di tengah hubungan yang tegang dengan Washington soal penandatanganan Perjanjian Keamanan Bilateral (Billateral Security Agrement-BSA).

"Saya tidak akan menandatangani pakta keamanan BSA sampai AS memulai proses perdamaian dan menjamin perdamaian di Afghanistan," kata Karzai menurut suratkabar Asia Times.

Perjanjian BSA itu akan menentukan, apakah Amerika Serikat akan menyisakan pasukannya di sana setelah misi tempur koalisi internasional yang dipimpin NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) berakhir akhir tahun ini, atau akan menarik semua tentaranya keluar dari negara ini.

Koran Afghanistan Expresse, dalam editorialnya hari Ahad 26 Januari 2014 menyebut pernyataan Presiden Karzai itu sebagai "retorika anti-AS" dan menyebut langkah itu tampaknya disengaja dengan tujuan tertentu yang berhubungan dengan negosiasi yang sedang berlangsung terkait perjanjian keamanan bilateral dua negara.

"Hal ini cukup masuk akal untuk disimpulkan bahwa langkahnhya ini untuk mencoba mempertahankan pijakannya dalam politik dan melestarikan beberapa kekuasaannya ketika aliansi barat meninggalkan Afganistan tahun ini," kata surat kabar itu dalam editorialnya.

"Apa yang presiden tidak boleh abaikan adalah bahwa ia berada di posisi yang tepat untuk membentuk hubungan masa depan Afganistan dengan dunia. Dia tidak boleh merusaknya. Orang-orang berharap dia untuk tetap bijak," kata Afghanistan Ekspres dalam editorialnya.

Xinhua | Abdul Manan



Berita Lainnya
Penembakan di Mal di Columbia, AS, Tiga Tewas
Diplomatnya Diculik, Mesir Tarik Stafnya di Libya
Anak 12 Tahun Jadi Korban Buaya di Australia
Polisi Brazil-Demonstran Anti-Piala Dunia Bentrok
Lima Diplomat Mesir Diculik di Libya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya