Militan Islam Ancam Serang Olimpiade Sochi  

Reporter

Senin, 20 Januari 2014 16:38 WIB

Astronot Fyodor Yurchikhin (kiri) memegang obor Olimpiade yang akan digunakan untuk menyalakan api Olimpiade Rusia 2014 di Sochi, Rusia (7/11). REUTERS/NASA Tv via Reuters

TEMPO.CO, Moskow - Sebuah kelompok militan Islam menyatakan bertanggung jawab dalam serangan bom bunuh diri yang menewaskan 34 orang di Kota Volgograd, Rusia, bulan lalu dalam sebuah tayangan video. Mereka juga mengancam akan menyerang Olimpiade Musim Dingin Sochi.

Seorang pria dalam video itu mengancam Presiden Vladimir Putin terkait pelaksanaan Olimpiade dengan bahasa Rusia. "Jika kamu melaksanakan Olimpiade, kamu akan menerima hadiah dari kami untuk kalian dan semua wisatawan yang akan datang," demikian pernyataan pria itu dalam video, Senin, 20 Januari 2014.

"Ini akan menjadi pengganti semua darah muslim yang ditumpahkan setiap hari di seluruh dunia. Seperti di Afganistan, Somalia, Suriah, seluruh dunia akan menjadi balas dendam kami," kata pria itu.

Serangan Volgograd dilakukan oleh Suleiman dan Abdurakhman yang mengatasnamakan kelompok Vilayat Dagestan dan terkait dengan faksi Irak yang disebut Ansar al-Sunna.

Dagestan berada di Kaukasus Utara, Rusia, tempat gerilyawan melancarkan pemberontakan untuk mendirikan negara Islam. Doku Umarov, pemimpin militan, telah mengajak para pemberontak untuk menyerang Olimpiade di Sochi, yang terletak di tepi barat pegunungan Kaukasus.

Putin telah mempertaruhkan banyak prestise pribadi dan politik pada Olimpiade ini. Dia ingin menunjukkan kebesaran Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

REUTERS | EKO ARI

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya