Filipina Kecam Undang-Undang Perikanan Cina  

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 18:12 WIB

Pulau Pag-asa di kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. AP/Rolex Dela Pena, Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina mengecam undang-undang baru Cina yang memaksa Manila harus meminta izin dari pemerintah daerah Cina untuk pencarian ikan di Laut Cina Selatan. "Kami telah meminta Cina segera mengklarifikasi Undang-undang perikanan baru yang dikeluarkan oleh Kongres Rakyat Hainan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Filipina, Jumat, 10 Januari 2014.

Manila menyesalkan peraturan baru ini, yang mewajibkan kapal nelayan asing memperoleh persetujuan dari otoritas regional Cina sebelum memancing atau melakukan survei di sebagian besar Laut Cina Selatan. Undang-undang itu disahkan tahun lalu dan mulai berlaku pada 1 Januari 2014.

Cina mengklaim hampir seluruh perairan Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya. Namun, klaim itu tumpang-tindih dengan wilayah perairan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

Ketegangan antara Filipina dan Cina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Beijing menjadi lebih agresif dalam menegaskan klaimnya. Awal tahun ini, Manila menggugat Beijing ke pengadilan PBB atas perebutan Scarborough Shoal--Cina menamainya Pulau Huangyan--yang telah dikendalikan oleh kapal-kapal pemerintah Cina sejak tahun lalu.

"Undang-undang baru ini memperkuat klaim ekspansif Cina di bawah garis 9," kata Kementerian Luar Negeri Filipina. "Ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional."

Filipina menyatakan negara lain juga akan terganggu dengan peraturan baru Hainan. "Peraturan ini melanggar kebebasan navigasi dan hak atas ikan dari semua negara di laut lepas, sebagaimana diatur dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut," katanya.

ASIAONE | EKO ARI

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya