TEMPO.CO, Kairo - Masa penahanan tiga jurnalis Al Jazeera, yang telah ditahan selama 13 hari di Mesir, diperpanjang oleh pihak berwenang hingga 15 hari. Produser Al Jazeera berbahasa Inggris, Mohamed Fahmy dan Baher Mohamed, serta koresponden Peter Greste ditahan pihak berwenang sejak 29 Desember 2013. Mereka dituduh menyebarluaskan ketakutan, mengganggu keamanan negara, dan bergabung dengan organisasi teroris.
Jaringan media Al Jazeera yang berbasis di Doha, Qatar, ini mengatakan tuduhan sebagai pengganggu keamanan Mesir merupakan alasan yang dibuat-buat. "Ketiga jurnalis itu ditahan secara terpisah di penjara Tora, di luar Ibu Kota Kairo," Al Jazeera melaporkan pada Jumat, 10 Januari 2014.
Fahmy adalah jurnalis berpengalaman yang telah bekerja selama bertahun-tahun di sejumlah media internasional dan Palang Merah Internasional. Sedangkan Greste seorang koresponden peraih penghargaan yang bekerja secara luas di seantero Afrika. Keduanya ditahan bersama Mohamed Fawzy, seorang juru kamera, belakangan dibebaskan dari penjara.