Abbott Ogah Jelaskan Kebijakan Suaka Australia  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 14:30 WIB

Tony Abbott. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Sydney - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menolak membuka rahasia pemerintah atas kebijakan perlindungan perbatasan dan pengembalian pencari suaka pada Kamis, 9 Januari 2014. Pernyataan ini keluar setelah adanya laporan kapal dikirim kembali ke Indonesia dan penganiayaan pencari suaka.

Pemerintah juga telah menolak mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa mereka berencana membeli 16 kapal untuk mengangkut para pencari suaka ke Indonesia. Kebijakan ini sempat memicu protes dari oposisi, yaitu Partai Buruh, yang menyatakan bahwa itu gaya Stalinis.

Abbott mengatakan lebih memilih menghentikan kedatangan perahu yang mengangkut para pengungsi dibandingkan mengeluarkan komentar yang bisa menjadi perdebatan publik yang panjang. "Saya lebih suka dikritik dengan sedikit menutup buku tentang masalah ini dan benar-benar menghentikan perahu," katanya kepada radio komersial Sydney, sambil menambahkan, "Intinya adalah tidak memberikan peluang untuk diskusi publik."

Autralia telah memiliki perahu pengusir pencari suaka sejak beberapa pekan lalu. "Semakin sedikit memberikan pernyataan secara detail mengenai kebijakan operasional di perairan," katanya.

Pernyataan Abbot ini muncul setelah pencari suaka dikembalikan ke Indonesia oleh Angkatan Laut Australia. Indonesia adalah lokasi transit sebelum menuju Australia.

Pencari suaka asal Sudan, Yousif Ibrahim, mengklaim mereka diborgol dan mendapat penghinaan. Dia menyebutkan, salah seorang pengungsi dipukuli dengan sepatu setelah kapal mereka tertangkap lalu dikirim ke Indonesia. "Kami meminta air, tapi mereka tidak mau memberikan. Mereka memanggil kami dengan kata-kata yang tidak manusiawi, seperti pengungsi ilegal, monyet dari Afrika," katanya seraya menambahkan bahwa ada dua anak yang sakit tidak mendapat pengobatan.

Kebijakan tegas Australia soal pengungsi ini bertujuan untuk menghentikan aliran manusia perahu--sebutan untuk pencari suaka. Kebijakan ini merupakan kunci sukses kampanye Abbott pada pemilu 2013.

CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI

Topik Terhangat


Pemanggilan Anas | Elpiji Naik | Terminal Lebak Bulus | Teroris Ciputat | Pro Kontra Jokowi Nyapres |

Berita Terpopuler

KPK Tak Ambil Pusing Ulah Anas Urbaningrum

Dipanggil KPK, Anas Telepon Ibunya
Ma'mun: Akan Ada Kejutan Hari Ini
Pengacara SBY Akui Biasa Dibayar US$ 500 Per Jam
Jubir PPI Minta Maaf ke Denny Indrayana






Berita terkait

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Putri Bekas PM Australia Tony Abbot Bergaya Plontos

30 Oktober 2018

Putri Bekas PM Australia Tony Abbot Bergaya Plontos

Putri Bekas PM Australia Tony Abbott, Frances Loch, mencukur rambutnya hingga botak.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya