Kantor Polisi Mesir Dihantam Bom, 14 Tewas

Reporter

Selasa, 24 Desember 2013 15:54 WIB

Seorang anggota kepolisian Mesir berjaga di lokasi ledakan di markas kepolisian yang menewaskan setidaknya belasan orang, di Mansoura, Mesir, Selasa (24/12). AP/Ahmed Ashraf

TEMPO.CO, Kairo - Sebuah ledakan bom mobil menghantam markas kepolisian di Kairo Utara, Mesir, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 120 korban lainnya. Demikian keterangan petugas sebagaimana dikutip Al Jazeera, Selasa, 24 Desember 2013.

Juru bicara pemerintahan sementara Mesir menuduh Al Ikhwan Al Muslimun berada di balik serangan mematikan tersebut dan mendakwa kelompok ini sebagai sebuah organisasi teroris. Sebaliknya, tuduhan tersebut dibantah Al Ikhwan melalui sebuah pernyataan.

Menanggapi aksi ini, Perdana Menteri Hazem el-Beblawi menguraikan bahwa serangan ke markas kepolisian itu dilakukan oleh "teroris". Dia bersumpah akan menyeret para pelakunya ke meja hijau.

"Al Ikhwan Al Muslimun terlibat dalam aksi ini yang secara langsung merusak persatuan rakyat Mesir dan menuntut penyelidikan segera agar supaya pelakunya bisa diseret ke pengadilan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Kantor berita Middle East mengutip keterangan juru bicara kabinet, Sherif Shawki, mengatakan bahwa Al Ikhwan Al Muslimun menunjukkan wajah buruk sebagai sebuah organisasi teroris dan mengacaukan keamanan Mesir.

Selain melumat 14 nyawa dan melukai 120 korban lainnya, ledakan dahsyat pada Selasa, 24 Desember 2013 itu menyebabkan gedung berlantai lima di kota Sungai Delta, Mansoura, rontok.

Ledakan bom ini berlangsung beberapa pekan sebelum Mesir menggelar referendum terhadap konstitusi baru yang diinginkan oleh pemerintah dukungan militer. Referendum ini sekaligus sebagai langkah pertama menuju demokrasi sejak militer menggulingkan mantan Presiden Muhamad Mursi pada 3 Juli 2013.

Koresponden Al Jazeera, Peter Greste, melaporkan dari Kairo bahwa kejadian ini tidak begitu jelas siapa pelakunya meskipun sasaran bom adalah Direktorat Keamanan Kepolisian Dakhayla di ibu kota pemerintahan Dakhalya. Tidak jelas apakah ledakan disebabkan oleh pelaku bom bunuh diri atau melalui pengendali jarak jauh.

"Menurut polisi, di tempat kejadian masih ada alat peledak kedua," lapor Greste.

Menteri Dalam Negeri Mesir Muhamad Ibrahim mengatakan sebuah van polisi berisi 15 anggota kepolisian diparkir di dalam gedung yang hancur. "Empat mayat berhasil dikeluarkan dari kendaraan dan tim penyelamat masih mencari sisanya," kata Ibrahim.

Muhamad Fahmy dari Al Jazeera mengatakan lima pejabat tinggi kepolisian setempat di antara korban yang tewas dan dua pejabat senior lainnya dalam kondisi kritis. "Ledakan kuat itu juga menhancurkan pintu gerbang di sekitar Direktorat," kata Fahmy. "Korban luka-luka dari warga sipil dan kepolisian."

AL JAZEERA | CHOIRUL



Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya