TEMPO.CO, Kairo - Pengadilan banding Mesir memerintahkan pembebasan 21 perempuan dan anak-anak yang dipenjara karena keterlibatan mereka dalam demonstrasi yang mendukung pembebasan mantan presiden Muhammad Mursi. Sebelumnya, mereka terancam hukuman berat sehingga memicu kemarahan publik.
Teriakan takbir menggema di ruang sidang di Alexandria setelah 14 wanita, awalnya terancam dipenjara selama 11 tahun, dibebaskan. Sisanya, umumnya berusia remaja, dihukum percobaan selama tiga bulan setelah awalnya dijatuhi hukuman kurungan beberapa tahun di tahanan anak.
Para terdakwa dibebaskan malam itu juga, kata pengacara yang mendampingi mereka.
Ke-21 wanita ini dihukum karena mengambil bagian dalam protes kekerasan menuntut dikembalikannya Muhammad Mursi ke kursi kekuasaan. Memegang bunga mawar dengan tangan diborgol, para wanita ini muncul dalam persidangan dengan busana serba putih. Tulisan berbahasa Arab yang berarti "kebebasan" tertulis di telapak tangan mereka.
Sebelumnya, hakim Sharif Hafiz menyatakan ke-14 wanita bersalah atas tiga tuduhan yang berkaitan dengan kekerasan selama protes. Pengacara mereka, Ahmed al-Hamrawy, mendesak pengadilan untuk membebaskan mereka dengan alasan tidak ada bukti dalam kasus yang dituduhkan.
"Bahkan di era Mubarak ada etika. Perempuan dan anak perempuan Mesir adalah garis merah dan mereka tidak ditempatkan di pengadilan," katanya.
AP | TRIP B
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya