Seorang bocah pengungsi Afganistan berdiri di daerah pemukiman kumuh di pinggiran kota Islamabad, Pakistan, Senin (25/11). AP/Muhammed Muheisen
TEMPO.CO, Kabul - Bom bunuh diri dilakukan dengan cara meledakkan truk yang dikendarai ke dalam markas kepolisian di dekat Kabul, Senin, 2 Desember 2013. Aksi selepas salat subuh itu menewaskan empat petugas dan melukai 17 orang lainnya, termasuk kepala kepolisian setempat.
Taliban, kelompok militan Islam yang berada di balik pemberontakan di Afganistan selama 12 tahun ini, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang berlangsung di Distrik Nerkh, Provinsi Wardak, sebelah barat daya ibu kota Afganistan itu.
Kantor berita AFP mengutip keterangan Gubernur Distrik Mohammad Hanifi yang melaporkan, empat polisi tewas dan sedikitnya 17 orang luka-luka. Di antara yang cedera, tulis AFP, terdapat Kepala Kepolisian Distrik Abdul Ghafour. "Empat korban cedera dalam kondisi kritis," kata Hanifi.
Attaullah Khogyani, juru bicara pemerintahan Provinsi Wardak, membenarkan bahwa telah terjadi insiden bom bunuh diri dengan jumlah korban yang sama dengan pernyataan Hanifi. Dalam keterangannya melalui teks kepada AFP, Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.