Jamaah Sunni mengevakuasi sejumlah jamaahnya yang terkena bom di depan Masjid di Kirkuk, Baghdad, Irak, (15/10). Bom tersebut menewaskan 12 orang jamaah Sunni yang usai melakukan salat Idul Adha. REUTERS/Ako Rasheed
TEMPO.CO, Bagdad - Sedikitnya 28 orang tewas dan 65 lainnya cedera setelah serangkaian serangan sembilan bom di kawasan warga Syiah di Bagdad, Rabu, 20 November 2013.
Ledakan bom mematikan pada Rabu, 20 November 2013, sekitar pukul 07.30 waktu setempat (04.30 GMT) terjadi di sekitar Sadria tengah, tepatnya di lapangan parkir mobil di luar pasar menyebabkan lima penjaga toko tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan kepolisian dan petugas medis, serangan bom lainnya berlangsung di Shaab, Tobchi, Karrada, Azamiyah, dan di sekitar Amil.
Koresponden Al-Jazeera, Imran Khan, melaporkan dari Bagdad, jumlah korban ada kemungkinan bisa bertambah lantaran saat itu masyarakat sedang libur dua hari sesuai dengan keputusan pemerintah akibat hujan deras.
Irak terus-menerus didera kekerasan mematikan sejak April 2013, menyusul serangan mematikan oleh aparat keamanan terhadap warga Sunni yang melakukan unjuk rasa di utara negara. Sejak saat itu, PBB menyatakan, kekerasan meningkat di Irak mengakibatkan lebih dari 5.500 orang tewas.
Belum ada kelompok mana pun yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom pada Rabu, 20 November 2013, itu. Tapi para pejuang Sunni yang memiliki hubungan dengan kelompok front Al-Qaeda kerap melakukan serangan bom di luar Bagdad dengan gaya seperti dilakukan terhadap kaum Syiah.