Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M. Hendropriyono. TEMPO/Suryo Wibowo.
TEMPO.CO, Canberra – Di tengah kemarahan Indonesia akibat penyadapan yang dilakukan Australia, ternyata sebuah cerita lain terkuak. Kepada Herald Sun, Indonesia bahkan disebut juga menyadap Australia. Jadi, akan jadi hal konyol jika Australia tidak melakukan hal sama.
Pernyataan ini disampaikan oleh Abdullah Mahmud Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam artikel itu, ia menuduh Indonesia telah munafik dan memberikan reaksi kemarahan yang berlebihan.
Pria yang pensiun pada 2004 ini mengatakan, Indonesia tidak hanya menyadap komunikasi sipil dan militer serta panggilan telepon politikus Australia, tapi juga telah gagal merekrut pejabat Australia sebagai agen ganda.
Penyadapan ini dilakukan pada 1999 saat krisis Timor Leste terjadi. Australia dinilai gencar membantu Timor Leste dalam mencapai kemerdekaannya. Bahkan, hingga pasca-kemerdekaan pun, Australia selalu siap sedia membantu Timor Leste.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.