Mursi Mulai Diadili, Dituduh Terlibat Pembunuhan  

Reporter

Senin, 4 November 2013 14:28 WIB

Presiden Mesir Mohamed Mursi menyatakan lewat akun media sosialnya bahwa tindakan militer yang memaksanya mundur adalah sebuah tindakan kudeta penuh (3/7). (AP Photo/Maya Alleruzzo)

TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, mulai dihadapkan ke meja hijau terkait dengan tuduhan pembunuhan dalam bentrokan di depan Istana Presiden di Kairo, Desember 2012.

Mursi dan 14 orang dekatnya tiba di pengadilan yang terletak di Akademi Kepolisian di pinggiran ibu kota Mesir, Senin, 4 November 2013, pukul 08.00 waktu setempat.

Menurut laporan wartawan televisi pemerintah Mesir, Essam el-Erian, Wakil Presiden sayap politik Al Ikhwan Al Muslimun, Partai Keadilan dan Kebebasan, serta Mohamed el-Beltagi, bekas anggota parlemen, tiba dalam waktu hampir bersamaan dengan Mursi di Akademi Kepolisian.

Pada proses persidangan, Mursi bakal didakwa dengan pembunuhan tiga dari 11 demonstran yang tewas dalam aksi kekerasan semasa unjuk rasa melawan deklarasi konstitusionalnya, yang dianggap oleh lawan-lawannya berisi mandat menuju otoriter.

"Tujuh anggota dan pendukung Al Ikhwan tidak masuk dalam kategori ini, namun tetap bakal diadili," kata Mohamed al-Damati, salah seorang pembela Mursi, kepada Al Jazeera.

Mursi yang ditahan di sebuah tempat rahasia sejak kudeta militer pada 3 Juli 2013 menolak diadili dan masih menganggap dirinya sebagai Presiden Mesir yang sah.

Al-Damati mengatakan, Mursi menahan diri untuk tidak memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan selama interogasi karena mereka tidak memiliki legitimasi. Dia menambahkan, tim pembela juga tidak diberikan akses untuk berhubungan dengan Mursi, menerima dokumen pengadilan pada Sabtu malam waktu setempat, 2 November 2013, meskipun seharusnya diterima 20 hari sebelum peradilan digelar.

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Al Ikhwan, pendukung Mursi, menyerukan kepada para simpatisan untuk melakukan protes. Seruan mereka disambut oleh militer selaku pendukung pemerintahan dengan menempatkan sejumlah pasukan.

Menteri Dalam Negeri Mesir, Letnan (Jenderal) Mohammed Ibrahim, menerangkan bahwa mereka menempatkan sekitar 20 ribu personel keamanan guna mengamankan jalannya pengadilan dan gedung pemerintahan lainnya. "Mereka diperintahkan mengambil langkah keamanan sesuai dengan hukum yang berlaku," demikian pernyataan kantor Kementerian Dalam Negeri.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Terungkap, Ratu Atut Kerap Belanja Keliling Dunia
Soal Belanja Mewah Ratu Atut, Ini Kata Keluarga
Heboh Video Polisi Mabuk di Panggung Dangdut
Masa Remaja Heru dan Sahabat yang Menangkapnya
Hobi Belanja, Gaji Atut Tahun 2012 Rp 262 Juta









Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya