TEMPO.CO, Dallas - Dalam keseharian, dia tampil selayaknya warga biasa; belanja mingguan, berpakaian kasual, serta tersenyum dan menyapa orang-orang yang dikenalnya. Satu yang membedakannya dari yang lain: selalu awas dan ada sorot ketakutan jika berada di tengah kerumunan.
Hidup Marina Oswald Porter yang dulu dikenal ceria berubah sejak 50 tahun yang lalu. Tepatnya setelah serentetan tembakan terdengar di Dallas Dealey Plaza dan Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy (JFK), roboh di pangkuan istrinya di atas kendaraan terbuka.
Marina adalah janda Lee Harvey Oswald, mantan marinir yang disalahkan atas pembunuhan Presiden AS yang paling populer pada era modern itu. Pemberitaan tentangnya hanya muncul sekali pada 1977. Dalam sebuah konferensi pers, ia menyatakan, "Saya percaya bahwa Lee bertindak sendirian dalam pembunuhan ini. Ironisnya, Presiden adalah seorang pria yang dia hormati dan kagumi."
Marina, kini berusia 72 tahun, tinggal di dekat rumah pedesaan di luar Dallas. Dia tinggal bersama suami keduanya, mantan pembalap Kenneth Porter, 75 tahun, yang ia nikahi kurang dari dua tahun setelah almarhum suaminya mati dengan luka tembak.
Ia hidup bak pertapa di pojok desa setelah wawancara televisi terakhirnya seperempat abad yang lalu. Setelah penembakan, dia selalu hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
Apalagi, tak lama setelah penembakan, muncul tuduhan dari orang-orang yang percaya bahwa dia adalah salah satu otak penembakan itu. Ia disebut sebagai bagian dari skenario Dinas Rahasia Rusia, KGB. Marina adalah wanita kelahiran Rusia yang dinikahi Oswald dan diboyong ke AS.
Dikenal sebagai Nyonya Oswald Porter oleh para tetangganya, ia kemudian menyingkir dari ingar bingar pemberitaan dan tinggal di sebuah desa dengan suami baru dan tiga anaknya. Kehidupannya kini kembali terusik menjelang 50 tahun penembakan, lantaran banyak media kembali memburunya.
Banyak yang ingin membukukan bahkan menfilmkan kisah hidupnya. Yang terakhir, ia menolak imbalan US$ 3 juta untuk berbicara tentang detik-detik menjelang pembunuhan JFK oleh mantan suaminya.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya