Penembakan Bandara LA, Ribuan Penumpang Telantar

Sabtu, 2 November 2013 08:21 WIB

Polisi berjaga-jaga di Terminal 2 Bandara Internasional Los Angeles, setelah seorang pria menembak mati satu petugas keamanan bandara dan melukai dua orang lainnya (2/11). AP/Reed Saxon

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penembakan di Bandara Los Angeles, Amerika Serikat, Jumat pagi, 1 November 2013 waktu setempat, membuat salah satu bandara tersibuk di dunia itu lumpuh. Ribuan penumpang berlarian panik dan semua penerbangan dibatalkan.

Kepala Polisi Bandara Patrick Gannon memastikan penembak gelap itu bernama Paul Ciancia, 23 tahun. Dia menerobos masuk sekitar pukul 9.20 waktu setempat, melewati pintu keamanan sambil menembakkan senjata semi otomatis sehingga menewaskan satu petugas Transportation Security Administration (TSA). "Dia berhasil masuk cukup jauh ke Terminal 3 sambil terus menembak," kata Gannon.

Petugas pengamanan lain langsung memburu Paul Ciancia. Mereka sempat terlibat baku tembak sebelum berhasil melumpuhkan sang pelaku. Namun, insiden ini langsung menimbulkan kepanikan di seluruh bandara.

Rich Garry, 68 tahun, satu penumpang dari Fullerton, California, mengaku ada di bandara pada saat penembakan. Dia sebenarnya dijadwalkan terbang ke New York untuk mengunjungi sanak keluarga di sana.

"Tiba-tiba saya mendengar suara tembakan, dan ketika saya menoleh, saya lihat petugas TSA sudah tergeletak di lantai," kata Rich. Penembak berjalan santai, tak terburu-buru, sambil terus membidikkan senjatanya ke kerumunan. "Tak lama, ada dua kali tembakan beruntun, dan satu lagi petugas TSA terjatuh," kata Rich.

Ketika itulah, terdengar teriakan agar semua orang tiarap. Jeritan panik terdengar melengking dari mana-mana. Penumpang yang tak sabar tak mau tiarap dan langsung berlarian menjauhi titik terjadinya penembakan.

Joseph James, 32 tahun, mengaku baru saja mendarat di Bandara Los Angeles ketika dia mendengar suara tembakan.

"Ada lima-enam kali letusan senjata dengan interval sangat cepat," katanya. Ketika dia mencoba melihat asal suara, Joseph melihat ratusan orang berlarian ke arahnya. "Mereka berteriak sekencang-kencangnya, "Lari..lari!` Ada juga yang berteriak, `Bom, bom'," kata Joseph.

Polisi Los Angeles bergerak cepat menutup semua jalan raya menuju dan dari bandara. Semua penerbangan juga dibatalkan dan bandara resmi ditutup seketika itu juga. Polisi mengepung Terminal 3 dan mengosongkan area di sekitar penembakan. Ribuan orang tampak berjalan kaki meninggalkan bandara dengan barang bawaan mereka melalui Century Boulevard.

WAHYU | NYT | ABC NEWS


Berita Terpopuler:
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Istri-istri Para Koruptor
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan
Ahok: Pengusaha Tak Kuat Bayar Upah Rp 3,7 Juta

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya