TEMPO.CO, New South Wales – Lebih dari 37.000 hektare wilayah New South Wales telah dilalap api dalam beberapa hari terakhir. Dinas pemadam mengatakan, masih ada 15 titik api yang belum terkendali. Ini menyebabkan asap dan abu kebakaran menyelimuti langit Sydney.
Sementara itu, dikutip dari laman BBC, hari ini, militer Australia tengah menyelidiki kemungkinan penggunaan bahan peledak dalam pelatihan militer sebagai penyebab terjadinya kebakaran. Pelatihan ini digelar di sebuah pangkalan militer di dekat Kota Lithgow di kawasan Blue Mountains pada hari Rabu pekan lalu.
Di masa lalu, banyak kebakaran yang disengaja. Polisi mengatakan, kini mereka sedang memantau puluhan firebugs, yakni orang yang memiliki riwayat pernah melakukan pembakaran itu.
Dengan pembakaran yang disengaja dan cuaca panas serta angin kencang yang melanda, kebakaran ini sulit dibendung. Sebanyak 200 rumah hancur, yang menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal. Sementara itu, satu orang dilaporkan tewas.
Kebakaran ini disebut-sebut sebagai kebakaran terbesar dalam satu dekade terakhir. Hal ini dikhawatirkan akan memberikan dampak pada perubahan iklim. BBC | ANINGTIAS JATMIKA
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
14 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.
