Tahun Depan Australia Punya Dua Pesawat Siluman

Reporter

Minggu, 13 Oktober 2013 14:49 WIB

Pesawat tempur Sukhoi Su-35 fighter dengan mesin jet terbaru mengangkasa di bandara Le Bourget, menjelang pembukaan pameran dirgantara Paris Air Show ke-50, di Perancis (15/6). REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Fort Worth - Perusahaan pembuat pesawat tempur asal Amerika Serikat Lockheed Martin mulai memproduksi satu unit pesawat tempur canggih F-35 Lightning II untuk Australia. Perwakilan Australia bertandang ke pabrik Lockheed Martin untuk merayakan upacara dimulainya produksi pesawat tempur siluman itu, di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, Selasa, 8 Oktober 2013.

Wakil Presiden Direktur Lockheed Martin Jeff Babione menyambut baik dimulainya proses produksi ini. "Kami ikut senang proses produksi F-35 untuk Australia dimulai," kata Babione dalam rilis resmi Lockheed Martin.

Dalam perakitan pesawat F-35, dia melanjutkan, Australia sebagai negara pemesan ikut andil. Sebab 14 perusahaan asal Australia dilibatkan untuk memproduksi komponen pesawat F-35. "Kesempatan ini tentu memperpanjang kerja sama kami dengan RAAF (Angkatan Udara Australia)," kata Babione. Sebab sebelumnya, kerja sama serupa telah terjalin pada pembelian pesawat Lockheed Vega dan F-111 Australia.

Jika produksi ini berjalan sesuai rencana, dua unit pesawat F-35 bakal dikirim dari Texas ke Australia pada 2014. Saat ini Australia baru memesan dua unit pesawat F-35. Namun pada 2014-2015, Negeri Kanguru bakal menambah pesanan 12 pesawat F-35.

Sebenarnya, pemerintah Negeri Kanguru itu punya rencana jangka panjang membeli 100 unit pesawat F-35. Untuk memuluskan rencana ini, Australia menganggarkan duit senilai US$ 16,4 miliar atau sekitar Rp 170 triliun. Namun rencana jangka panjang ini diundur selama beberapa tahun untuk menghemat anggaran belanja Australia.

Pesawat F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi kelima. Pesawat tempur ini menggabungkan kemampuan tempur serbaguna dengan kemampuan siluman. Selain itu pesawat ini punya teknologi canggih, berkecepatan tinggi sekitar 2000 km/jam. Selain Australia, beberapa negara seperti Kanada, Inggris, Belanda, dan Norwegia, juga menaruh minat pada pesawat ini.

LOCKHEED MARTIN | INDRA WIJAYA


Berita Terpopuler:
Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi
Kampung Rambutan Masuk Wilayah Mana Pak Jokowi?
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan
Baju Iron Man Bakal Dipakai Tentara Amerika
Ini Dua Buron Pembunuhan Holly Angela

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya