Peringatan Perang Arab-Israel, Warga Mesir Demo

Reporter

Senin, 7 Oktober 2013 15:51 WIB

Seorang polisi anti huru-hara di atas kendaraan lapis baja yang dikelilingi pengunjukrasa anti-Mursi (depan) menembakkan peluru karet ke arah anggota Ikhawanul Muslimin dan para suporter Mohamed Mursi di sepanjang jalan Ramsis square, yang mengarah ke Tahrir Square, dalam bentrokan yang terjadi pada perayaan peringatan perang Mesir dengan Israel tahun 1973, di Kairo, Minggu (6/10). Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Kairo - Pengunjuk rasa Mesir memanfaatkan momen peringatan 40 tahun Perang Arab-Israel untuk melawan pemerintahan militer yang mendongkel kekuasaan Presiden Mohamed Mursi, 3 Juli 2013.

Dalam aksi kekerasan antara pendukung Mursi--yang sebagian besar dari Al Ikhwan Al Muslimun--dengan aparat keamanan pada Ahad, 6 Oktober 2013, sedikitnya 51 orang tewas.

Pada aksi tersebut ribuan orang dari berbagai kota di Mesir turun ke jalan. Mereka tak peduli dengan peringatan dari militer yang memimpin pemerintahan Mesir. Menurut militer, unjuk rasa mereka tidak akan ditolerir.

Akibat tak mengindahkan peringatan militer, korban jiwa dan luka-luka berjatuhan. Juru bicara Kementerian kesehatan mengatakan, kekerasan tersebut menyebabkan 46 tewas di Kairo, lima lainnya di selatan ibu kota, sedangkan yang menderita luka-luka mencapai 268 orang.

Mostafa Ramadan, seorang pengunjuk rasa anti-kudeta dan mahasiswa Universitas Al-Azhar di Kairo, dalam aksi tersebut menderita luka-luka di bagian kepala setelah dihantam batu dan kena popor bedil.

"Kami berjalan kaki dengan damai dari kawasan Mohandesseen di Gica ketika kami bertemu dengan pasukan kepolisian yang sedang menunggu kami di bawah jembatan," kata Ramadan kepada koresponden Al Jazeera, yang tak bisa disebutkan namanya demi keamanan, pada Ahad, 6 Oktober 2013.

"Kami katakan bahwa kami ingin damai, tetapi mereka menghardik kami dan mulai menembakkan gas air mata ke arah kami serta menembak dengan peluru tajam," ujar Ramadan.

Mohamed Sayed, 19 tahun, korban lainnya, mengatakan dia semaput seusai menghirup gas air mata. "Saya terkapar di tanah ketika saya menghirup gas air mata dalam jumlah banyak. Saya melihat pasukan keamanan mendatangiku sebelum saya pingsan. Saya takut, tetapi sesama pengunjuk rasa menyelamatkan saya."

AL JAZEERA | CHOIRUL






Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji |Pembunuhan Holly Angela

Terpopuler
5 Tuntutan Jawara Banten Terkait Ratu Atut
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Soal Ratu Atut, Jawara Banten 'Tantang' KPK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya