Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 1 Oktober 2013 15:58 WIB

(dari kiri) Senator Amerika Serikat Chuck Schumer, Pimpinan Senat Harry Reid Senator Patty Murray dan Dick Durbin berdiri di dekar layar yang menunjukkan hitung mundur menuju dihentikannya pemerintahan di Gedung Kapitol, di Washington, Senin (30/9). Kongres AS yang masih mengalami kebuntuan pada hari Senin mengenai usaha Partai Republik untuk menghentikan reformasi kebijakan kesehatan yang diajukan Presiden Barack Obama, berada di ambang penutupan sebagian besar pemerintahan AS yang bakal dimulai pada Selasa (1/10) pagi. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington - Dengan tidak adanya terobosan Kongres, pemerintah Amerika Serikat mengalami penutupan layanan, penutupan pertama sejak 1996. Hanya kantor dan pegawai yang dianggap 'penting' yang akan terus berfungsi.

Pengumuman tutupnya layanan dilontarkan pertama kali oleh Sylvia Mathews Burwell, Direktur Anggaran Gedung Putih, Senin menjelang tengah malam. "Instansi pemerintah harus menjalankan rencana menghentikan layanan karena tidak adanya alokasi anggaran untuk menunjang kegiatan pelayanan," katanya.

Berikut adalah 10 hal yang mengalami dampak paling berat akibat penghentian layanan itu:

1 . Sekitar 700.000 pegawai pemerintah akan menjalani cuti tanpa dibayar. Hal ini akan menimbulkan ketegangan besar pada banyak departemen, dan berdampak pada kondisi keuangan para karyawan yang menjalaninya. Namun, berdasar pengalaman tahun 1995-1996, seluruh karyawan yang terpaksa menjalani cuti dibayar secara retroaktif.

2. Karyawan militer, termasuk personel tugas aktif, tidak akan dibayar selama penghentian layanan, kecuali Kongres mengambil tindakan yang terpisah untuk memastikan bahwa pembayaran tetap dilakukan. Menurut anggota Kongres CW Young yang memimpin Sub-komite Alokasi Pertahanan Kongres, semua personel militer akan terus bertugas dan memperoleh gaji tetapi tidak akan benar-benar dibayar sampai alokasi anggaran tersedia.

3. Taman nasional Amerika yang terkenal kemungkinan akan ditutup. Calon pengunjung ke Grand Canyon Yellowstone harus menunda perjalanan mereka, dan mereka yang tengah berkemah di taman nasional itu akan dipaksa untuk keluar secepatnya.
Selanjutnya..

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya