TEMPO.CO, Teheran - Presiden Iran Hassan Rouhani menulis opini dalam versi online Harian Washington Post. Dalam tulisannya, ia menyerukan kepada rakyat Amerika Serikat dan dunia untuk melakukan pendekatan yang konstruktif terhadap beragam isu, termasuk program nuklir negaranya. Ia menyatakan, gagalnya mendekatan ini akan merugikan semua orang.
"Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri persaingan tidak sehat dan gangguan yang memicu kekerasan dan memisahkan kita," kata Rouhani, dalam opini yang diterbitkan Kamis malam.
Ini bukan pertama kalinya seorang pemimpin dari sebuah negara sering bertentangan dengan Amerika Serikat menggunakan surat kabar untuk menyampaikan pandangannya. Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menentang intervensi militer internasional atas Suriah di media AS.
Akan tetapi, tulisan Rouhani agak berbeda dari Putin. Ia lebih menggemakan tema kehati-hatian dan harapan serta menjanjikan keterlibatan lebih positif negaranya.
"Untuk keluar dari jalan buntu, kita perlu membangun tujuan yang lebih besar," katanya. "Daripada berfokus pada bagaimana mencegah banyak hal semakin memburuk, kita harus berpikir--dan berbicara--tentang bagaimana membuat sesuatu yang lebih baik," katanya.
Rouhani mengatakan para pemimpin harus berhubungan satu sama lain "atas dasar pijakan yang sama dan saling menghormati." "Pendekatan saya untuk kebijakan luar negeri adalah berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya," katanya.
Program nuklir Iran terus menjadi sandungan hubungan dengan Barat. Para pejabat Iran bersikeras tujuannya adalah untuk keperluan pasokan energi saja, hal yang dipandang dengan skeptis oleh AS dan sekutunya.
CNN | TRIP B
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Penembakan Polisi | Miss World | Info Haji
Berita Terpopuler:
Boediono: Jangan Hambat Orang Beli Mobil Murah
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Demokrat: Pernyataan Anas Sudutkan Demokrat
Kepala Dinas Bandung Wajib Punya Akun Twitter
Anggita Sari Bantah Menjebak Vanny
`Dicerca` Nikita Mirzani, Zaskia Gotik Menangis
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya