Penyerang Kantor AL Amerika Kerap Berurusan Hukum  

Reporter

Selasa, 17 September 2013 10:35 WIB

Kendaraan tim tanggap darurat tiba di lokasi penembakan di Washington Navy Yard di Washington, Amerika Serikat, Senin (16/9). AP/Jacquelyn Martin

TEMPO.CO, Washington – Meski dikenal sebagai pria alim yang suka beribadah di Kuil Buddha, rupanya Aaron Alexis, pelaku penembakan di kantor Angkatan Laut Amerika Serikat ini, juga sering berurusan dengan hukum. Alexis yang merupakan kontraktor Angkatan Laut AS pernah beberapa kali ditangkap polisi.

Laman Reuters melaporkan, pada 4 September 2010 silam, Aaron ditangkap atas tuduhan pelanggaran debit senjata api. Namun, kasus ini dibatalkan. Dalam satu pernyataan, jaksa menjelaskan, kasus ini dibatalkan karena para penyidik mengungkap Aaron sengaja dijebak.

Tidak hanya itu, pada 2004 di Seattle, Aaron ditahan karena ia dengan sengaja menembak ban mobil seorang pekerja konstruksi. Ia berdalih, pekerja konstruksi itu tidak menghormatinya.

Dalam penyidikan, Aaron juga pernah bercerita pada detektif bahwa dia merasa terganggu dengan peristiwa World Trade Center yang terjadi pada 11 September 2011 silam.

Kini polisi terus menyelidiki motif penembakan yang dilakukan Aaron. Polisi juga tengah mengejar pelaku penembakan lain yang kabur saat terjadi baku tembak dengan polisi.

Penembakan yang terjadi di di kantor Angkatan Laut Amerika Serikat ini telah menewaskan 13 orang, termasuk Aaron. Ia dan rekannya melakukan aksi brutal ini pada hari Senin pagi, 16 September 2013, waktu setempat.

REUTERS | ANINGTIAS JATMIKA

Topik Terhangat:


Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Siapa Bunda Putri| Penembakan Polisi |Miss World| Misteri Sisca Yofie

Berita Terpopuler:
Munzir Almusawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Halo, Saya Bunda Putri
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri
Tiga Penyebab Organ Intim Penjual Kopi Dirusak
Selenggarakan Miss World, Hary Tanoe Merugi

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya