Brasil dan Meksiko Tuntut Penjelasan Amerika  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 3 September 2013 20:00 WIB

Presiden Brasil Dilma Rousseff. AP/Eraldo Peres

TEMPO.CO, Kota Meksiko – Brasil dan Meksiko menuntut penjelasan Amerika Serikat terkait laporan media yang mengatakan Amerika Serikat memata-matai presiden mereka. “Tanpa mengurangi kebenaran informasi yang disampaikan media, pemerintah Meksiko menolak dan mengutuk aksi pengintaian terhadap warga negara Meksiko sebagai pelanggaran hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam pernyataannya.

Di Brazil, Menteri Luar Negeri Luiz Alberto Figueiredo menyebut situasi tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan warga Brasil yang tidak dapat diterima. Pernyataan kedua negara tersebut merupakan reaksi internasional terbaru atas dokumen-dokumen yang dibocorkan mantan kontraktor Agen Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden.

Berita yang dilaporkan media Brasil menyebut bocoran dokumen yang didapatkan Glenn Greenwald, jurnalis asal Brasil diperoleh dari Snowden. Laporan pertama muncul di program televisi Globo “Fantastico” Minggu malam dan tampaknya akan meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dengan dua negara besar di Amerika Latin tersebut.

Salah satu dokumen NSA yang dibocorkan ke Greenwald tertanggal Juni 2012, sebulan sebelum Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto terpilih. Dalam dokumen itu, kandidat bicara soal siapa yang dia harus pilih sebagai anggota Kabinet jika terpilih.

Namun dokumen-dokumen itu tidak merujuk komunikasi khusus dengan Presiden Brasil Dilma Rousseff, namun menunjukkan metode yang diduga digunakan NSA untuk melacak email dan komunikasi telepon dengan para penasihat terdekatnya.

“Jelas dalam dokumen-dokumen itu bahwa mereka telah melakukan pengintaian,” kata Greenwald kepada “Fantastico”, dalam bahasa Portugis. “Mereka tidak bicara soal sesuatu yang mereka rencanakan, tetapi mereka merayakan kesuksesan pengintaian.”

Menteri Kehakiman Brasil Eduardo Cardozo kepada Radio CBN mengatakan jika terbukti, itu merupakan kasus yang sangat serius.

CNN | GUARDIAN | NATALIA SANTI



Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung


Berita Terpopuler:
Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora
Kemenhub: Karyawan Lion Air Banyak yang Eksodus
Ozil Kenakan Nomor Punggung 11 di Arsenal
Siapa Mau Kerja untuk Jokowi? DKI Buka Tes CPNS
Kisah Penumpang Lion Air Kena Delay Empat Kali

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya